Menteri PU Minta Tambahan Anggaran Rp 68 T di 2026, Ini Rinciannya

4 months ago 24
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo buka-bukaan soal kebutuhan tambahan anggaran jumbo sebesar Rp 68 triliun untuk tahun anggaran 2026. Dana ini disebut penting untuk menyelesaikan program prioritas seperti perbaikan jalan hingga mendukung swasembada pangan.

Dody mengatakan, sejatinya pagu indikatif anggaran Kementerian PU untuk 2026 sudah ditetapkan sebesar Rp 70,86 triliun sejak 15 Mei 2025 berdasarkan surat bersama Menteri Keuangan dan Bappenas. Namun, jumlah itu dinilai belum cukup.

"Dari hasil exercise kami secara mandiri, sebetulnya untuk tahun anggaran 2026, kami masih memerlukan tambahan anggaran sekitar Rp 68 triliun," kata Dody dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari tambahan anggaran yang diajukan, sekitar Rp 65 triliun dialokasikan untuk program teknis seperti preservasi jalan, irigasi, swasembada pangan, dan pembangunan sekolah rakyat. Sisanya sekitar Rp 3,6 triliun untuk dukungan manajemen, termasuk belanja pegawai dan operasional.

"Kita akan memfokuskan diri pada preservasi jalan, dan juga di dalam irigasi, karena termasuk salah satu topoksi yang diberikan kepada kami untuk bisa tetap mendukung arahan dari Pak Presiden untuk swasembada dan ketahanan pangan," jelasnya.

Secara rinci, program teknis yang akan dibiayai antara lain swasembada pangan Rp 4,92 triliun, kontrak tahun jamak Rp 12,01 triliun, sekolah rakyat Rp 10 triliun, daerah otonomi baru Rp 1,77 triliun, optimalisasi operasi Rp 6,03 triliun, padat karya Rp 3,98 triliun, darurat bencana Rp 550 miliar, hingga pengadaan lahan Rp 2,49 triliun.

Selain itu, dialokasikan juga untuk kegiatan baru Rp 17,62 triliun, pinjaman dalam & luar negeri Rp 2,26 triliun, serta dukungan teknis pusat dan balai Rp 3,51 triliun.

Untuk belanja manajemen, Rp 2,84 triliun akan digunakan untuk memenuhi kekurangan belanja pegawai seiring adanya tambahan CPNS & PPPK tahun 2025. Sisanya Rp 760 miliar untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit-unit organisasi Kementerian PU.

Dody berharap tambahan anggaran ini bisa mendapat persetujuan DPR agar target pembangunan di sektor pekerjaan umum bisa tetap berjalan maksimal di tahun 2026.

Tonton juga "MA Usul Tambahan Anggaran Rp 7,6 T Buat Gaji-Tunjangan Hakim" di sini:

(shc/rrd)

Read Entire Article