RI Borong Gandum-Minyak AS demi Rayu Trump Pangkas Tarif

4 months ago 53
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Indonesia bergerak cepat memborong komoditas Amerika Serikat (AS) mulai dari gandum hingga energi demi menahan ancaman tarif impor 32% dari Presiden Donald Trump. Langkah ini jadi 'pemanis' dalam negosiasi yang masih berlangsung untuk menekan kenaikan tarif yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus 2025.

Perjanjian pembelian produk-produk AS ini diteken sektor bisnis Indonesia sebagai tawaran utama kepada Washington agar tarif resiprokal bisa diturunkan. Pemerintah juga berharap, defisit neraca dagang AS terhadap Indonesia bisa segera berbalik dengan langkah ini.

Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menyebut perjanjian bisnis tersebut menjadi pemanis atau sweetener bagi negosiasi yang berlangsung hingga akhir Juli ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua transaksi yang bisa dilaksanakan sebelum pengumuman tadi ini menjadi sweetener, bahwa disampaikan bahwa defisit itu sudah malah melebihi dari defisit yang disampaikan Amerika Serikat," ujar Haryo dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

Haryo belum merinci berapa nilai total dan detail perjanjian bisnis yang sudah disepakati para pengusaha Indonesia dengan pihak AS. Namun ia memastikan sejumlah perusahaan besar sudah menandatangani nota kesepahaman.

Beberapa pihak yang terlibat di antaranya PT Pertamina untuk impor energi, FKS Group dan PT Sorini Agro Asia Korindo untuk impor jagung. Selain itu juga ada Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) untuk impor kapas, dan Asosiasi Produsen Tepung Indonesia untuk impor gandum dari AS.

Namun Haryo enggan berspekulasi soal seberapa besar dampak kesepakatan ini terhadap kebijakan tarif Trump. Ia hanya memastikan, pemerintah Indonesia terus melanjutkan perundingan dan menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra dagang strategis di kancah internasional.

"Perundingan ini masih tetap berlangsung, diskusi ini dan kita akan menonjolkan atau mengutamakan pihak Amerika Serikat bahwa Indonesia adalah negara yang strategis dalam perdagangan internasional. Jadi kita berharap mendapatkan semacam kesepakatan yang lebih baik dari yang ada sekarang," pungkasnya.

Saksikan Live DetikSore :

(hal/rrd)

Read Entire Article