Danantara Incar GoTo, Upaya Negara Amankan Ekosistem Digital

5 months ago 63
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) terkait rencana akuisisi GoTo oleh Grab sangat relevan. Sebab memiliki peluang pengembangan yang efektif untuk sektor sub-ekonomi.

Sebelumnya laporan Bloomberg menyebutkan Danantara dikabarkan bakal terlihat dalam aksi korporasi kedua perusahaan ojek daring tersebut. Danantara tengah menjajaki pembelian saham minoritas dari entitas gabungan Grab-GoTo dengan nilai yang diperkirakan mencapai US$7 miliar. Jika benar rencana ini terealisasi, maka transaksi ini akan menandakan bahwa negara tidak hanya menjadi regulator, tetapi juga pemain aktif dalam ekosistem teknologi digital.

Hingga saat ini ekosistem dua pemain terbesar di sektor layanan on-demand Asia Tenggara tersebut, telah menciptakan entitas yang melayani puluhan juta pelanggan, menghubungkan jutaan UMKM, dan mempekerjakan sekitar 4 juta mitra driver dan kurir di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ekosistem ini secara efektif menghubungkan puluhan juta pelaku ekonomi, dari mulai ojek, taksi, kurir, hingga sistem pembayaran dengan peluang pengembangan ke depan yang sangat luas untuk sub-sektor ekonomi lainnya," kata Wijayanto dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).

Wijayanto menambahkan langkah Danantara tak bisa dilepaskan dari keprihatinan terhadap potensi dominasi asing. Dia menyatakan bahwa jika terjadi merger Goto dengan Grab, kepentingan nasional harus mempunyai suara mayoritas.

"Jika merger benar-benar terjadi, maka kepentingan nasional harus mempunyai suara mayoritas, jangan sampai ekosistem yang teramat penting ini dikuasai oleh asing," tambahnya

Dia juga berharap keterlibatan Danantara bisa menjadi sebuah solusi realistis untuk melindungi kepentingan publik, di tengah kekhawatiran atas hilangnya kendali nasional atas perusahaan teknologi strategis.

"Dalam konteks ini, keterlibatan pemerintah melalui Danantara sebagai pemegang saham merupakan langkah paling praktis untuk memastikan kepentingan Pemerintah dan rakyat terfasilitasi," ungkapnya.

Wijayanto juga menekankan pentingnya momentum untuk masuk ke dalam struktur kepemilikan sebelum merger difinalisasi.

"Masuk sebelum merger akan memberikan keuntungan bagi Danantara dalam bentuk valuasi yang lebih rendah, sehingga return yang didapatkan akan jauh lebih tinggi," pungkas Wijayanto.


(akn/akn)

Read Entire Article