Bahlil Ungkap Nego Alot di Balik Proyek Baterai RI-China Rp 95,43 T

5 months ago 43
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada negosiasi alot di balik proyek pengembangan ekosistem industri baterai listrik terintegrasi garapan perusahaan Indonesia dan China. Antam dan konsorsium baterai BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC), bekerja sama dengan konsorsium China, CATL, Brunp, Lygend (CBL) menggarap proyek ini.

Menurut Bahlil proyek dengan nilai investasi US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 95,43 triliun (kurs Rp 16.175) tersebut sudah dibesut sejak 4 tahun lalu. Namun, ada sekitar 3 tahun lamanya proyek ini mandek karena negosiasi yang alot antara semua pihak.

Laporan ini diungkapkan Bahlil di depan Presiden Prabowo Subianto yang meresmikan groundbreaking pabrik pengembangan di Karawang dan juga proyek di Halmahera Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bapak Presiden, perlu saya laporkan, proyek ini, Pak, akan dikerjakan sudah 4 tahun, saya sama Pak Erick, sama Pak Tiko, dan Danantara. Ini negosiasinya, Pak, alot. Sejak di awal, dengan Menteri Perindustrian, kita juga berkoordinasi. Pasang surut, BUMN maunya A, CBL maunya B. Tapi, akhirnya kita jadi wasit yang baik," papar Bahlil dalam sambutan yang disiarkan virtual, Minggu (29/6/2025).

Setelah 3 tahun lamanya proyek mandek, per April kemarin Prabowo meminta proyek ini segera berjalan. Bahlil yang juga ditugasi sebagai Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional segera menindaklanjuti instruksi Prabowo.

"Dan masa mengambang itu lebih dari 3 tahun, tidak ada keputusan. Berkat arahan Bapak Presiden Prabowo dalam ratas kita pada bulan April, arahan tegas memutuskan untuk segera dijalankan," sebut Bahlil.

"Atas perintah itu, kami dari Satgas langsung mulai mengeksekusi. Tidak ada lagi persoalan. Dan hari ini bisa kita sama-sama menyaksikan groundbreaking," lanjutnya menekankan.

(hal/kil)

Read Entire Article