Warga Diimbau Waspada Letusan Gunung Lewotobi Imbas Sumbatan Gas

4 months ago 8
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Aktivitas magmatik Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih cukup tinggi. Ada sumbatan gas yang bisa memicu letusan lebih dahsyat.

Hal ini diketahui berdasarkan data kegempaan 22-23 Juli 2025. Namun, ada tren penurunan pelepasan gas dalam aktivitas magmatik Gunung Lewotobi Laki-laki karena adanya kemungkinan sumbatan.

"Aktivitas magmatik masih cukup kuat, tetapi terjadi penurunan pelepasan gas yang kemungkinan disebabkan adanya sumbatan. Sumbatan ini dapat meningkatkan potensi erupsi yang bersifat eksplosif dikarenakan akumulasi gas yang tidak dapat keluar," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dilansir detikBali, Kamis (24/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wafid, suplai magma teridentifikasi berada di kedalaman dalam hingga dangkal dan menunjukkan pergerakan menuju permukaan.

Berdasarkan data kegempaan dari 22-23 Juli 2025 hingga pukul 06.00 Wita, terjadi 1 kali gempa guguran, 7 kali gempa embusan, 1 kali gempa harmonik, 17 kali gempa tremor non-harmonik, 10 kali gempa low frequency (LF), 8 kali gempa vulkanis dalam, dan 16 kali gempa tektonik jauh.

"Guguran yang terjadi merupakan material yang berada di lereng yang kurang stabil. Pada malam hari terlihat sinar api di sekitar puncak yang mengindikasikan adanya material pijar atau panas di dekat kawah," imbuh Wafid.

Wafid mengatakan secara visual, teramati aktivitas pelepasan gas berupa uap air bertekanan membentuk asap putih tebal yang menunjukkan adanya peningkatan suhu di area kawah. Sementara itu, data seismik mencatat kenaikan aktivitas gempa vulkanis dalam dan gempa harmonik, tetapi gempa low frequency justru mengalami penurunan dalam empat hari terakhir.

Baca berita selengkapnya di sini.

Lihat juga video: Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Warga Dengar Ledakan Besar

(rdp/idh)

Read Entire Article