Perang Thailand-Kamboja, Legislator Minta Pemerintah RI Perkuat Sistem Deteksi

4 months ago 7
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini merespons perang antara Thailand dan Kamboja. Amelia meminta Pemerintah RI segera menyiapkan langkah antisipatif jika eskalasi konflik terus meningkat.

"Stabilitas kawasan adalah aset strategis bagi pembangunan nasional dan keamanan negara. Jangan sampai konflik bilateral negara tetangga berkembang menjadi konflik terbuka yang bisa merembet ke negara lain," kata Amelia kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).

"Di sinilah kepemimpinan Indonesia diuji, bukan hanya sebagai penengah, tapi juga sebagai penjaga perdamaian regional," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amelia mengatakan Indonesia melalui jalur diplomasi, harus dapat mendorong kedua negara untuk menahan diri. Selain itu, kata dia, Indonesia juga dapat membuka dialog dan mencari solusi damai.

"Kita punya pengalaman panjang sebagai juru damai di kawasan ini, seperti saat menyelesaikan konflik Kamboja pada akhir 1980-an dan juga dalam penyelesaian krisis Rakhine di Myanmar," ujarnya.

Menurut Amelia, perlu langkah-langkah antisipasi yang disiapkan pemerintah apabila eskalasi konflik terus meningkat. Dia menilai Indonesia tak bisa hanya bergantung terhadap diplomasi normatif.

"Pemerintah harus memperkuat sistem deteksi dini regional, meningkatkan koordinasi dengan negara-negara ASEAN lainnya, dan mempersiapkan skenario evakuasi WNI di kawasan terdampak jika situasi memburuk," ucap Amelia.

"Termasuk dampak yang ditimbulkan terutama soal arus pengungsi, bauran ideologi dan faktor ekonomi," lanjutnya.

Dia mengatakan Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, memiliki tanggung jawab moral. Selain itu, kata dia, Indonesia juga harus menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara.

"Ketegangan yang terjadi antara Thailand dan Kamboja saat ini harus menjadi perhatian serius, karena berpotensi mengganggu perdamaian regional dan mengancam kerja sama ASEAN yang selama ini dibangun atas dasar konsensus dan non-konfrontasi," imbuhnya.

Seperti diketahui, perang Kamboja dan Thailand terus memanas. Pemerintah Thailand melaporkan jumlah korban jiwa akibat peperangan dengan Kamboja bertambah. Total saat ini ada 14 orang yang dilaporkan tewas.

Dilansir The Guardian, Jumat (25/7), setidaknya ada 13 warga sipil Thailand dan satu tentara tewas dalam penembakan artileri oleh pasukan Kamboja. Sementara itu, 14 tentara dan 32 warga sipil lainnya terluka.

Adapun juru bicara otoritas Provinsi Oddar Manchey, Met Measpheakdey, seperti dilansir CNN dan media lokal Khmer Times, Jumat (25/7), menuturkan sedikitnya satu orang tewas dan lima orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan artileri dari militer Thailand.

Oddar Manchey merupakan area perbatasan Kamboja yang menjadi lokasi bentrokan terbaru antara tentara Kamboja dan Thailand. Area ini terletak di dekat Provinsi Surin yang ada di sisi perbatasan Thailand.

Tonton juga video "SPBU di Thailand Dibom Kamboja, 6 Orang Tewas" di sini:

(amw/fas)

Read Entire Article