Wamensos Ungkap Kesiapan Kurikulum-Sarana Prasarana Sekolah Rakyat

5 months ago 23
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto disebut sudah siap meluncur pada bulan ini. Sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar sudah nyaris selesai dikerjakan sesuai rencana.

Dalam program 'Indonesia Bicara' TVRI bertema 'Sekolah Rakyat: Harapan Baru Pendidikan Merata' pada Jumat (4/7) kemarin, Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono menjelaskan kesiapan berbagai aspek, mulai dari kurikulum, tenaga pendidik, hingga sarana dan prasarana.

"Untuk Sekolah Rakyat ini yang mempersiapkan bukan hanya Kemensos, tapi lintas kementerian. Alhamdulillah progresnya sesuai target," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mencontohkan, salah satu sekolah rakyat di Magelang sudah siap 98 persen.

"Gedung, guru, siswa, kepala sekolah sudah siap. Rencananya 14 Juli mulai masa orientasi sebelum launching oleh Presiden," urainya.

Agus Jabo menjelaskan, meskipun data penduduk miskin tersebar luas di Indonesia, lokasi sekolah rintisan saat ini lebih banyak memanfaatkan gedung milik Kemensos yang memang dominan berada di Jawa dan Sumatera.

"Penduduk miskin itu berada di Jawa, tetapi untuk sekolah rintisan ini, karena ini harus dipersiapkan secara cepat dan tidak mungkin membangun dari nol, kita menggunakan gedung-gedung yang sudah ada milik Kemensos, seperti sentra dan Pusdiklat. Mayoritas memang berada di Jawa dan Sumatera," terangnya.

Namun ia memastikan, ke depan, sekolah permanen akan tersebar merata di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Saat ini Kemensos tengah melakukan verifikasi dan asesmen usulan lahan dari berbagai daerah sebelum diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk dicek kelayakannya.

"Presiden maunya ideal itu lahannya 8,2 hektare, minimal 5 hektare. Harus milik pemerintah, tidak di daerah rawan bencana, kontur tanahnya juga harus sesuai," tambahnya.

Agus Jabo menegaskan Sekolah Rakyat dibangun dengan tujuan utama memutus transmisi kemiskinan. Berdasarkan data, sekitar 76 persen keluarga miskin dan miskin ekstrem tidak mampu menyekolahkan anak mereka karena faktor ekonomi.

"Pak Presiden ingin supaya dengan Sekolah Rakyat ini bisa memutus transmisi kemiskinan. Semua anak Indonesia harus sekolah, sehat, pintar. Kalau orang tuanya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak," katanya.

Program ini pun disambut antusias keluarga penerima manfaat. Agus Jabo berkisah banyak orangtua yang terharu dan menangis bahagia saat mendengar anaknya bisa melanjutkan pendidikan.

"Mereka rata-rata bilang sambil menangis, tidak ingin anaknya bernasib sama. Bahkan di Temanggung, saking bahagianya sampai sujud di kaki Pak Menteri," tutur Agus Jabo.

Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk program ini mencapai sekitar Rp2 triliun, dengan estimasi Rp200 miliar per titik pembangunan sekolah permanen. Anggaran tersebut mencakup pembangunan gedung dan operasional pendidikan.

Untuk sekolah rintisan saat ini, Kemensos memanfaatkan gedung yang sudah ada lalu direnovasi. Kapasitasnya pun terbatas, misalnya hanya empat kelas. Nantinya siswa-siswa rintisan akan dipindahkan ke sekolah permanen yang dibangun lebih besar.

"Kalau lahan itu milik Kemensos, nanti bisa dilanjutkan sebagai sentra layanan sosial. Kalau milik Pemkab/Pemkot bisa difungsikan untuk layanan sosial daerah," jelasnya.

Sekolah Rakyat ke depan akan menerapkan sistem asrama (boarding school), dengan target satu sekolah memuat jenjang SD, SMP, dan SMA dalam satu kawasan. Setiap sekolah minimal bisa menampung 1.000 siswa.

"Rencananya satu rombel 25 siswa, kebutuhan gurunya sekitar 1.544 guru untuk 100 titik. Kalau SD 600, SMP 300, SMA 300, bisa 1.200 siswa dalam satu lokasi," kata Agus Jabo.

"Bayangkan kalau nanti ada 500 sekolah dengan masing-masing 1.000 siswa, kita akan punya 500 ribu anak-anak unggulan yang berasal dari keluarga miskin," tutupnya.

Simak juga Video 'Internet Sekolah Rakyat Dibiayai Kemensos, Kemkomdigi Akan Pastikan Kualitasnya':

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article