Sempat Diterima, 123 Calon Siswa SMAN di Banyuwangi Kena 'Prank' SPMB

5 months ago 17
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Sebanyak 123 calon siswa SMAN 1 Giri, Banyuwangi, sempat diterima lewat Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), tetapi kemudian tak kebagian kursi. Masalah calon siswa yang terkena 'prank' ini pun mendapat perhatian Pemprov Jawa Timur.

Dilansir detikJatim, peristiwa memilukan ini terjadi pada Selasa (1/7/2025). Para orang tua menyebut telah menerima notifikasi resmi di aplikasi PPDB sekitar pukul 07.00 WIB, yang menyatakan anak mereka diterima. Namun harapan itu buyar sesampainya di sekolah.

Nuryanto, salah satu orang tua siswa, mengaku kecewa berat. Ia menilai ini sebagai prank yang mencederai semangat orang tua dalam memperjuangkan pendidikan terbaik bagi anak. "Ini mengecewakan, kami kena prank. Nomor PIN anak kami sudah terkunci dan nggak bisa daftar ke sekolah lain, padahal ini hari terakhir. Sampai sini kami malah ditolak," jelas Nuryanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Giri, I Ketut Renen, menjelaskan kuota rombongan belajar di sekolahnya sudah terpenuhi sejak Senin malam.

"Total kuota di sekolah kami sudah terpenuhi, makanya kami kaget ketika ada 123 siswa mau daftar ulang melalui jalur pemenuhan kuota," tegasnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut buka suara. Ia memastikan kasus seperti ini hanya terjadi di Banyuwangi, bukan di daerah lain di Jatim. Emil meminta sistem PPDB sementara dihentikan sambil mencari solusi.

"Pertama, saya minta itu sistem di-pending dulu. Kedua, kita akan lihat kepada yang sudah menerima bukti-bukti penerimaan untuk menunggu terlebih dahulu," kata Emil di Gedung Negara Grahadi.

Baca berita selengkapnya di sini.

Simak juga Video 'Mendikdasmen: Banyak SD Negeri Harus Merger di SPMB 2025':

(rdp/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article