Sederet Alasan KAI Tak Bongkar Pagar Stasiun Cikini Meski Dilompati

5 months ago 23
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online
Jakarta -

Aksi penumpang commuterline melompati pagar Stasiun Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus), sudah lama disoroti. Namun, penumpang melompati pagar hijau itu masih sering terjadi.

Pagar pembatas antara jalan dan trotoar yang tingginya sekitar 70 sentimeter (cm) itu kerap dikangkangi para penumpang kereta rel listrik (KRL) yang hendak masuk atau keluar Stasiun Cikini.

Meski demikian, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menyatakan tak akan membuka pagar pembatas bagian tengah Stasiun Cikini itu. KAI menilai tindakan melompati pagar itu tidak mencerminkan perilaku tertib dan berkesadaran sebagai pengguna transportasi publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat menyayangkan masih ada oknum penumpang yang dengan sengaja melompati pagar pembatas saat keluar dari Stasiun Cikini. Tindakan tersebut jelas melanggar ketertiban umum dan mencerminkan kurangnya kesadaran untuk menghormati fasilitas publik," kata Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, Jumat (18/7/2025).

Dia mengatakan aksi melompati pagar bukan hanya melanggar aturan, namun juga berpotensi membahayakan keselamatan penumpang itu sendiri serta mengganggu kelancaran operasional di area stasiun.

Alasan Tak Bongkar Pagar

Sejumlah warga masih kedapatan panjat pagar saat masuk-keluar dari Stasiun Cikini, Jakarta. Mereka cari jalan pintas karena akses keluar masuk yang dinilai jauh Sejumlah warga masih kedapatan panjat pagar saat masuk-keluar dari Stasiun Cikini (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

Ada sejumlah alasan yang membuat KAI memutuskan tak membongkar pagar di Stasiun Cikini. Pagar tersebut dipasang dalam upaya menjadikan Stasiun Cikini menjadi area layanan transportasi yang aman, nyaman, dan profesional.

KAI menyatakan hampir seluruh stasiun KRL di wilayah Daop 1 Jakarta telah dirancang dengan sistem pemagaran pada area pejalan kaki atau pedestrian. Pagar itu dipasang untuk keamanan dan keselamatan, hingga sebagai bagian dari upaya penataan kawasan stasiun agar lebih tertib dan terintegrasi.

Stasiun Cikini sendiri memiliki sejarah panjang sebagai simpul mobilitas sekaligus ruang publik. Di era awal 2000-an, kawasan tangga bawah stasiun sempat dikenal dengan keberadaan "Galeri Jalanan" yang diisi oleh pedagang dan komunitas lokal. Namun sejak 2013, PT KAI mulai melakukan penataan menyeluruh, termasuk sterilisasi dan relokasi kios-kios di sekitar stasiun.

"Langkah penataan yang dilakukan KAI sejak lebih dari satu dekade lalu, termasuk pembangunan pagar pembatas, bertujuan agar stasiun tidak lagi semrawut dan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, tertib, aman, nyaman, serta berkelanjutan. Oleh karena itu kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas dan tertib saat berada di kawasan stasiun," ucap Ixfan.

Selain itu, KAI menegaskan telah menyediakan dua titik akses menuju dan keluar stasiun.

"Ada dua titik sebelah utara menuju taman dekat tempat kumpul ojek pengkolan, sebelah selatan ada akses masuk dekat Indomaret dan shelter Transjakarta," ujar Ixfan, dilansir Antara, Jumat (4/7).

Dia mengatakan KAI Jakarta tak membuka pagar pembatas bagian tengah stasiun juga untuk menghindari adanya angkutan semisal taksi atau ojek parkir sembarangan.

"Supaya tertib. Kalau pagar dibuka, ojek, taksi akan mangkal di sembarang tempat. Jalan akan macet. Belum lagi pedagang akan masuk pedestrian seperti di sebelahnya," kata dia.

KAI Daop 1 Jakarta akan terus berkolaborasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku pengelola pelayanan KRL untuk menangani secara persuasif seperti petugas melakukan aktif mengawasi dan menegur penumpang yang melompat pagar.

Simak Video: Pro-Kontra Pagar Stasiun Cikini, Warga Sarankan Dibongkar

(jbr/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca k...

Read Entire Article