SD di Pandeglang Belum Dapat Siswa Jelang Tahun Ajaran Baru

5 months ago 18
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Pandeglang -

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Karaton di Kampung Sentul, Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami nasib yang kurang baik. Memasuki tahun ajaran baru, tidak ada satu orang pun siswa yang mendaftar.

"Belum ada siswa baru yang mendaftar," kata Kepala SDN 5 Karaton, Tati Patmawati, saat dimintai konfirmasi, Selasa (8/7/2025).

Tati mengungkapkan, kondisi ini terus berulang setiap tahun. Pada tahun kemarin, tercatat hanya ada dua siswa yang mendaftar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tati mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi penyebab para orang tua tak mendaftar anaknya ke sekolah. Ia menjelaskan, masyarakat terpengaruh oleh isu SDN 5 Karaton bakal dimerger dengan sekolah lain, dan lokasi sekolah jauh dari permukiman masyarakat. Namun, menurut dia, isu tersebut sampai sekarang belum terjadi.

"Pertama, beberapa tahun yang lalu masyarakat dengar mau dimerger, udah itu banyak yang sekolah keluar, di lingkungan sekolah sedikit masyarakat," katanya.

"Udah gitu nggak jadi dimergernya, kita khawatir nggak dapat murid, udah ada yang daftar ke sekolah lain," imbuhnya.

Faktor kedua, menurut Tati, karena fasilitas sekolah yang terbatas dan banyaknya bangunan rusak juga jadi penyebab. Menurut dia, kondisi itu, orang tua lebih memilih memasukkan anaknya ke sekolah lain.

"Yang kedua, masyarakat liat kondisi sekolah yang memperhatikan, sekolahnya udah pada rusak, pintu rusak, gentengnya udah pada bocor. Kondisi itu masyarakat menilai, mereka ingin anaknya sekolah di tempat bagus yang fasilitasnya lengkap. Mangkanya nggak ada yang daftar satu pun," ucapnya.

Tati mengatakan sampai saat ini jumlah murid yang ada hanya 31 siswa. Ia mengaku sudah melaporkan kondisi ini kepada pemerintah. Ia juga berharap pemerintah segera bisa melakukan langkah konkret agar fenomena ini tidak terus terulang.

"Mudah-mudahan pemerintah daerah sama pusat ada perhatian," katanya.

Lihat juga Video 'Sekolah Rakyat Akan Diresmikan Prabowo Pertengahan Juli':

(zap/zap)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article