Roy Suryo dkk Serahkan Analisis Keaslian Ijazah Jokowi ke Bareskrim

5 months ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Roy Suryo beserta Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mengaku telah menyerahkan hasil analisis teknis keaslian ijazah Presiden RI ke-7 Joko Widodo ke Bareskrim Polri. Dia berharap penyerahan itu bisa mengubah hasil penyelidikan yang dilakukan Bareskrim Polri.

Hal tersebut disampaikannya usai menyerahkan analisa itu dalam proses gelar perkara khusus yang dilakukan Biro Pengawas Penyidikan (Biro Wassidik) Bareskrim Polri. Di situ Roy Suryo dihadirkan sebagai saksi ahli dari TPUA.

"Kita hanya bisa berharap, kita hanya berdoa, semoga apa yang saya persembahkan untuk TPUA, apa yang kami persembahkan, bisa diterima dan bisa mengubah apa yang kemarin terjadi," katanya kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roy kemudian membeberkan pernyataan kubu Jokowi yang dinilainya konyol. Pihak Jokowi, kata Roy, menganggap ijazah asli tak perlu ditunjukkan karena sudah ada penyataan asli dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Jadi menurut mereka, ijazah itu bisa dianggap asli kalau UGM sudah menyatakan asli, KPU sudah mengatakan asli. Padahal UGM itu hanya melegalisasi, jadi bukan menyatakan asli. Mereka menggunakan analogi yang sangat konyol," ucap Roy Suryo.

Dia kemudian mencontohkan peristiwa autopsi ulang pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Pada kasus itu, kata Roy, jenazah perlu dihadirkan untuk diautopsi kembali.

"Jadi kalau misalnya pemeriksaan jenazah, jenazah sudah cukup pakai visum, autopsi selesai. Kan tidak perlu jenazahnya dihadirkan. Nah itu konyol, jenazahnya perlu dihadirkan," turur Roy Suryo.

"Contoh kasus Josua. Autopsi bisa salah, visum bisa salah. Maka ini jangankan jenazah, ijazah, ijazahnya harusnya dihadirkan dan akan terbukti kalau ijazah dihadirkan itu terbukti akan palsu," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar yang juga dihadirkan oleh TPUA mengaku kecewa dengan gelar yang dilakukan. Sebab Jokowi dan pihak UGM tak hadir dalam proses gelar perkara khusus.

"Kami sangat kecewa dengan ketidakdatangan dari Pak Jokowi yang membawa ijazah katanya asli, katanya lulusan UGM dan ketidakhadiran pihak UGM yang seharusnya bisa menjelaskan atau memiliki kesempatan untuk meyakinkan publik," tutur Rismon.

Dia mengklaim Dirtipidum, Brigjen Djuhandhani Raharjo Puro tak membantah paparan yang disampaikan pihaknya. Lebih lagi, lanjutnya, Bareskrim tak berkenan menunjukkan ijazah Jokowi yang telah diuji labfor.

"Kami jelaskan tadi bagaimana menganalisa lintasan stempel. Kok nggak ada? Kok nggak ada itu kanal rednya? Padahal harusnya pas foto dulu baru stempel. Tetapi kita analisa, nggak ada sebaran kanal rednya, babak belur," klaim Rismon.

"Kesimpulannya pasti kalah telak itu. Yakinlah itu palsu, karena bayangkan, hanya menampilkan versi digital saja tidak berani. Versi digital, takut. Kami analisa cuma pakai mata saja takut," pungkasnya.

Penyelidikan Isu Ijazah Jokowi Disetop

Diketahui Bareskrim Polri telah mendapatkan dokumen terkait keaslian ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi. Penyidik menguji ijazah Jokowi dengan dokumen pembandingnya dan hasilnya identik.

"Penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah sarjana kehutanan nomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM 1681KT Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 5 November 1985 yang telah diuji secara laboratoris berikut sampel pembanding dari 3 rekan pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM meliputi bahan kertas," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro konferensi pers, Kamis (22/5).

Dari pengujian itu, penyidik penguji elemen lain, seperti pengaman kertas hingga cap stempel. Dipastikan bukti dan pembandingnya identik.

"Hasil penyelidikan ini telah dilaksanakan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum dengan hasil tak ditemukan adanya tindak pidana," kata Djuhandhani.

Simak Video: Roy Suryo Bawa Hasil Analisis Ijazah Jokowi saat Tiba di Bareskrim

(ond/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article