Retret Tahap II, Gus Ipul Disuguhi Kisah Haru Kepala Sekolah Rakyat

5 months ago 18
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono membuka Retret Kepala Sekolah Rakyat Tahap II di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos.

Retret Kepsek SR Tahap II tersebut diselenggarakan pada 1-5 Juli 2025 dan bertempat di dua lokasi, yaitu Pusdiklatbangprof Margaguna Kemensos dan Resimen Arhanud I Falatehan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Sebanyak 47 Kepala Sekolah mengikuti kegiatan tersebut.

"Ini tahap kedua ya. Jadi ini untuk yang 100 titik itu," ujar Gus Ipul, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah semakin mantap untuk menuju 14 Juli, baik dari kesiapan siswanya, kesiapan gurunya, kesiapan kepala sekolah, tenaga pendidiknya, sarana prasarananya," sambungnya.

Gus Ipul mengungkapkan pembekalan kepada Kepala Sekolah Rakyat merupakan salah satu upaya agar persiapan menuju masa orientasi dan launching 100 Sekolah Rakyat pada 14 Juli mendatang semakin matang. Menurut Gus Ipul, kepala sekolah memegang peranan penting tak hanya dalam manajemen sekolah tetapi juga sebagai role model bagi siswa dan siswi Sekolah Rakyat.

Bagi Gus Ipul, selain menjadi pemimpin, Kepala Sekolah Rakyat juga harus bisa membangun empati sosial di mana ia bisa memahami kondisi setiap anak didik, guru dan lingkungan secara utuh. Kepala Sekolah Rakyat juga diimbau untuk menjadi sumber penyemangat, motivator dan teladan kerja.

Gus Ipul juga menambahkan meski diperuntukkan bagi anak-anak dari masyarakat miskin dan miskin ekstrem, latar belakang dan kondisi keluarga mereka sangatlah beragam. Karenanya, ia mengimbau kepala sekolah untuk bisa menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan, kekerasan dan intoleransi dalam lingkungan Sekolah Rakyat.

Gus Ipul juga menjelaskan selain 100 titik tersebut, ada 100 titik lain yang akan disiapkan untuk masa matrikulasi susulan. Gus Ipul menyebut 100 titik tersebut diupayakan untuk menjalankan masa orientasi secepatnya, disesuaikan dengan selesainya masa renovasi gedung Sekolah Rakyat.

200 titik Sekolah Rakyat tersebut nantinya akan menampung sebanyak lebih dari 20.000 siswa dari tingkat SD, SMP hingga SMA. 200 titik tersebut direncanakan rampung pada tahun ini.

"Yang 100 titik di 14 Juli. Nanti ada beberapa titik di 100 kedua yang Insyaallah gabung, tapi sebagian lagi mungkin di akhir Juli, tergantung kesiapan sarana-prasarana," papar Gus Ipul.

Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden RI Prabowo untuk memutus mata rantai kemiskinan dan mencetak generasi emas melalui pendidikan. Kepala Sekolah Rakyat merasa terpanggil untuk turut berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan.

Beberapa di antaranya bahkan memiliki tekad kuat untuk berkontribusi karena mengalami kemiskinan di masa kecilnya. Salah satu di antaranya adalah Anis Al Aminatif Wardian Sari.

Kepala Sekolah Rakyat di Lamongan, Jawa Timur tersebut berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, ia merasa beruntung karena mendapatkan beasiswa mulai dari sekolah menengah atas hingga kuliah.

Sebagai wujud syukurnya, ia pun bertekad untuk memberikan yang terbaik kepada negara untuk memperbaiki nasib anak-anak sepertinya dulu. Anis mengatakan ini merupakan cara Allah SWT yang membuat dirinya memberikan kembali apa yang sudah diterima dalam hidupnya.

"Tidak hanya kepada negara, tetapi kepada anak-anak bangsa yang memang memerlukan. Harus bisa bangkit," kata Anis.

Senada, Kepala Sekolah Rakyat di Mamuju, Sulawesi Barat Lalu Tuhiryadi juga berasal dari keluarga kurang mampu. Kemiskinan membuat keluarganya harus bertransmigrasi dari Lombok ke Sulbar.

Ia beruntung karena keluarganya mengusahakan ia mendapatkan pendidikan yang layak meski di tengah kekurangan. Tadinya, ia merasa skeptis dengan program Sekolah Rakyat.

Tetapi setelah mencari informasi lebih lanjut dari berbagai pihak, Lalu pun menyadari Sekolah Rakyat merupakan ikhtiar pemerintah untuk memberikan perhatian kepada anak-anak yang kurang mampu dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengenyam pendidikan tanpa mengkhawatirkan permasalahan ekonomi. Menurut Lalu, pendidikan benar-benar bisa mengangkat derajat seseorang.

"Sehingga lewat program yang mulia ini, saya ingin ikut berkontribusi," kata Lalu.

Anis dan Lalu adalah dua Kepala Sekolah Rakyat yang akan mulai di-launching 14 Juli mendatang. Selain Lamongan dan Mamuju, masih ada 98 titik Sekolah Rakyat lagi yang akan memulai masa matrikulasi atau masa orientasi siswa pada 14 Juli.

Simak juga Video: Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap Pertama di RI Sudah 83%

(akd/akd)