Rapat Komisi V DPR dan Kabasarnas Tiba-tiba Panas Saat Bahas Juliana Marins

5 months ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Komisi V DPR melaksanakan rapat dengar pendapat dengan Basarnas hingga BMKG membahas evaluasi APBN 2025 hingga anggaran 2026. Rapat jadi memanas ketika ada pembahasan soal tragedi jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani.

Hal itu terjadi saat anggota Komisi V DPR Ghufran Zainal Abidin meminta Basarnas mengevaluasi teknis penyelamatan, terutama setelah meninggalnya Juliana Marins di Gunung Rinjani. Ghufran lebih dulu mengapresiasi apa yang telah dilakukan Basarnas dan tim.

"Mengevaluasi kembali di antara beberapa program penyelamatan yang selama ini sudah dilakukan, mungkin yang paling heboh soal Juliana yang di Gunung Rinjani, itu sampai IG kepala negara diserbu oleh masyarakat Brasil," kata Ghufran dalam rapat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat akan melanjutkan pembicaraannya, Ghufran menegur Kabasarnas Marsdya Mohammad Syafii, yang hadir dalam rapat tersebut. Ghufron menegur karena Syafii dianggap berbicara saat dirinya menyampaikan pendapat.

"Pak, saya lagi bicara ini, Bapak jangan bicara juga. Ya kalau saya lagi bicara, Bapak juga bicara, siapa yang mendengar, Pak. Ya kalau Bapak mau lanjut bicara, saya berhenti aja," sebutnya.

Kemudian Ketua Komisi V DPR Lasarus mencoba menengahi kondisi tersebut. Lasarus meminta Ghufran melanjutkan pembicaraannya.

"Silakan dilanjut, Pak (Ghufran), sepertinya Pak Kepala Basarnas sudah siap mendengar. Silakan dilanjut," kata Lasarus.

Namun Ghufran enggan melanjutkan dan meminta agar waktu bicaranya dicukupkan. Ghufran mengatakan akan menyampaikan hal tersebut pada rapat lainnya.

"Sudah saya cukupkan saja, Pak Ketua, mungkin tidak terlalu penting yang saya sampaikan. Dan waktu lain saya akan bicara lagi," kata Ghufran.

"Baik terima kasih, nanti dilanjutkan di tanggal 14. Mohon izin, Kepala Basarnas dan Ibu ya, nanti berdikusinya. Nanti kalau semua merajuk, ruang ini panas, Bu, capek saya mimpinnya. Jadi, kalau anggota ngomong, didengarkan baik-baik, supaya nanti nyambung," katanya.

Simak juga Video: Menko Polkam Sebut Gugatan Juliana Marins Bukan dari Pemerintah Brasil

(ial/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article