Pramono Sebut Indeks Kemacetan Jakarta Menurun, Nomor Satu Bandung

5 months ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, berdasarkan survei dari Tomtom, indeks tingkat kemacetan di Jakarta semakin turun.

Berdasarkan survei tersebut, Jakarta mengalami penurunan peringkat dari yang sebelumnya sebagai kota dengan peringkat nomor satu termacet se-Indonesia pada 2023 menjadi menjadi peringkat lima saat ini.

"Sekarang nomor satu Bandung, nomor dua Medan, nomor tiga Palembang, nomor empat Surabaya, lima Jakarta," kata Pramono di Jakarta Pusat, dikutip Jumat (4/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramono mengatakan penurunan angka kemacetan tersebut dikarenakan peningkatan fasilitas transportasi publik. Salah satunya dengan kehadiran TransJabodetabek.

Pramono menjelaskan, ke depannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan evaluasi terkait penambahan rute-rute baru TransJabodetabek, terutama rute yang padat atau memiliki banyak peminat.

"Memang semua ini kita simulasi sebelumnya, kita hitung kepadatan yang ada. Yang paling penting adalah konektivitas ini harapannya bisa membantu masyarakat dari mana pun ke Jakarta. Mereka bisa menggunakan transportasi publik," ungkapnya.

Ia pun menargetkan jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta naik hingga di atas 31 persen. Kini, Pramono menjelaskan penggunaan transportasi umum di Jakarta baru mencapai angka 21 persen.

"Walaupun konektivitas kita sebenarnya sudah 91 persen, tapi belum digunakan secara maksimal. Saya menargetkan dengan Dirut TransJakarta, mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa di atas 31 persen (kenaikan jumlah pengguna)," tuturnya.

Pramono mengatakan, apabila nantinya target itu bisa tercapai, perencanaan Jakarta ke depan untuk mengatasi kemacetan akan dilakukan lebih detail lagi.

Lebih lanjut Pramono menjelaskan jumlah penumpang TransJakarta dari waktu ke waktu pun mengalami peningkatan. Diketahui, jumlah penumpang TransJakarta pada 2024 yakni 371,4 juta meningkat pesat dibandingkan tahun 2023 yang hanya 285 juta dan 2022 sebanyak 191 juta.

Artinya, kata Pramono, peminat transportasi umum, khususnya TransJakarta sudah sangat baik. Sebab, fasilitas TransJakarta, yang kini juga tersedia TransJabodetabek, sudah cukup bersih dan nyaman.

"Semua yang sudah naik itu memberikan apresiasi karena bersih, rapi, nyaman, dan dibandingkan dengan negara-negara mana pun sebenarnya kita sudah tidak kalah di transportasi publik untuk menggunakan busnya," ucapnya.

Hanya, persoalannya, lanjut Pramono, konektivitas transportasi umum di Jakarta belum menyeluruh, sehingga salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan rute-rute termasuk ke daerah penyangga.

Misalnya adalah rute TransJabodetabek ke arah Bekasi yang dikatakan Pramomo termasuk wilayah yang memberikan kontribusi perpindahan orang paling besar ke Jakarta.

"Kami sungguh berharap mudah-mudahan warga Bekasi dengan adanya banyak alternatif ini termasuk nanti KRL ke jantung kota, ke Tanah Abang, mudah-mudahan ini akan membuat orang mau dan bersedia untuk naik transportasi publik," imbuhnya.

Lihat juga Video: Memasuki Long Weekend, Tol Cipularang Ramai Lancar

(bel/yld)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article