Pimpinan KPK ke Pejabat: Jangan Coba-coba Kirim WA Porno, Kita Sadap Ketahuan

4 months ago 20
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyebut lembaganya memiliki teknologi canggih untuk menyadap para pejabat yang diduga melakukan korupsi. Dia mengingatkan para pejabat jangan mengirimkan pesan porno melalui handphonenya karena bisa ketahuan saat disadap.

Hal itu dikatakan Tanak saat membuka acara Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi di Ancol, Kamis (10/7/2025). Awalnya Tanak menegaskan KPK bukan hanya ada di Jakarta, melainkan ada di seluruh Indonesia karena melibatkan partisipasi masyarakat.

"KPK itu ada di mana-mana Pak, karena sesuai dengan Undang-Undang tentang pemberantasan tindak-tindakan korupsi partisipasi masyarakat," kata Tanak dalam paparannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mata telinga kami ada pada seluruh wilayah republik ini. Kalau tidak benar tidak akan pernah itu di Medan ditangkap tidak akan pernah di Papua itu ditangkap oleh KPK dalam OTT," tambahnya.

Tanak juga menyinggung KPK yang memiliki perangkat teknologi canggih. Dia meningkatkan agar para pejabat tidak mengirim WhatsApp porno karena bisa ketahuan ketika disadap.

"Bapak-bapak jangan coba-coba kirim-kirim WA dengan mohon maaf yang porno-porno, begitu bapak-bapak kita sadap, terangkut semua ini, Ini bapak porno rupanya ini," sebutnya.

Meski begitu, Tanak mengingatkan juga para pejabat tidak takut dalam menggunakan handphone selama bukan digunakan untuk tindak pidana, termasuk korupsi. KPK tidak akan melakukan tindakan selama para pejabat di Indonesia tidak melanggar hukum.

"Itu ketahuan semua oleh teknologi IT yang kita miliki, bapak-bapak pakai nomor HP berapa akan terconnect Pak, akan kita tahu. Jadi bapak-bapak tidak usah takut untuk menggunakan HP, sepanjang HP digunakan untuk yang benar, maka KPK tidak akan melakukan tindakan apapun," sebutnya.

Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah kepala daerah sepert, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani, Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Hadir pula para Pimpinan DPRD dari wilayah tersebut.

Lihat juga Video '2 Muncikari di Depok Dibekuk, Minta Korban Usia Anak Live Aksi Porno':

(ial/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article