Mensos Minta Jajaran Susun Kerangka Kerja untuk Pendamping Sosial

6 months ago 26
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mendorong jajarannya mulai menyusun kerangka kerja tahun 2026 sebagai langkah strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kerangka kerja itu juga untuk mengukur efektivitas kinerja para pendamping sosial di lingkungan Kementerian Sosial.

"Saya minta mulai bikin kerangka atau rencana kerja untuk pendamping kita ini. Seluruh pendamping yang dimiliki Kemensos," ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis.

Hal tersebut disampaikan saat Gus Ipul memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) di Kantor Kemensos, Jakarta, hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul menegaskan pendamping sosial baik dari Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), hingga Taruna Siaga Bencana (Tagana) adalah representasi Kementerian Sosial di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, penting untuk menyusun sistem kerja yang terukur demi memastikan dampak nyata di lapangan.

Ia pun meminta seluruh Direktur Jenderal untuk memberikan masukan guna memperkuat arah kebijakan tersebut. Usulan-usulan itu nantinya akan dikaji dan didiskusikan secara bersama-sama.

"Karena sekali lagi, sudah berulang-ulang ya saya sebut pendamping itu adalah wajah kita di rakyat, wajah negara di rakyat. Kalau mereka kerjanya masih enggak fokus, kan enggak terukur," jelasnya.

"Saya minta, Bu (Dirjen Dayasos, Mira Riyati Kurniasih) ngasih usulan ya, semua dirjen ngasih usulan tentang pendamping," tambahnya.

Tak hanya menyoroti kerangka kerja pendamping, ia juga menekankan jajaranya bekerja dan berpikir dalam koridor yang sama, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan agar tidak selalu bergantung pada bantuan sosial (bansos).

"Jadi itu yang saya minta mulai dikerjakan bersama-sama. Karang taruna masuk menjadi pilar sosial, SDM PKH untuk 2026 mulai kita buat formatnya dari sekarang kayak apa usulannya," pungkasnya.

Rapat turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial (Dirjen Dayasos) Mira Riyati Kurniasih, Dirjen Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Supomo, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Agus Zainal Arifin, serta para direktur di masing-masing direktorat jenderal (Ditjen) dan para staf khusus Menteri.

Simak juga Video 'Mensos Tegaskan Sekolah Rakyat Tak Pengaruhi Anggaran Bansos':

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article