Menhut Janji Benahi Rinjani, Siapkan SOP Baru-Shelter dan Jalur Pendakian

5 months ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menanggapi insiden jatuhnya turis Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Raja Juli mengatakan pihaknya akan berupaya membenahi SOP atau aturan baru mengenai pendakian di Gunung Rinjani.

Hal itu disampaikan Raja Juli dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025). Mulanya, Raja Juli menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut.

"Saya sangat personal terus terang dengan kasus ini, saya membayangkan anak perempuan saya nauzubillah mengalami hal semacam itu. Tentu ini menjadi sesuatu yang membuat kita sangat sedih," kata Raja Juli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku sebelum adanya kejadian tersebut, pihaknya telah mengumpulkan Kepala Taman Nasional. Dia mengatakan pihaknya berencana untuk membuat SOP atau aturan baru mengenai sampah dan zero accident di gunung.

"Saya sudah, sebenarnya sebelum kejadian Rinjani ini, saya sudah mengumpulkan pak Kepala Taman Nasional untuk berkali-kali untuk membuat SOP baru, yang memberikan, pertama tadi zero waste, kita tidak ingin ada sampah di pegunungan kita, yang kedua zero accident," jelasnya.

Raja Juli menyampaikan, dia sudah meninjau Gunung Rinjani pada saat membuka kegiatan Rinjani Run. Meskipun, kata dia, saat itu dia belum sampai ke puncak gunung.

Setelah tinjauannya itu, dia menyoroti terkait sarana prasarana di Gunung Rinjani. Menurut dia, banyak sarana-prasarana yang harus diperbaiki.

"Pemerintah tidak boleh anti-kritik. Sarana dan prasarana kita harus diperbaiki, sign board, di mana tempat yang berbahaya, mana yang sign board-nya merah, yang tidak boleh sama sekali dilalui, mana yang kuning hati-hati, atau yang hijau yang memang diperbolehkan. Nah ini memang masih sangat terbatas," jelasnya.

Selain itu, menurut dia, perlunya dibangun shelter. Dia mengatakan shelter itu nantinya juga dapat digunakan untuk menyimpan sarana prasarana (sarpras).

"Shelter itu untuk teman-teman untuk berkumpul. Tapi sekaligus untuk menyimpan sarpras. Untuk menyimpan sarpras kita. Terus terang sarpras kita masih ada Tembalun dan sebagian ada di posko 2 tadi, Pak," jelasnya.

"Padahal yang sangat penting itu di Pelawangan 4, karena data saya sih menunjukkan korban itu biasanya jatuh di setelah Pelawangan, Pak. Ada yang jatoh tapi tidak sampai meninggal, patah, biasanya di bawah Pelawangan. Tapi yang benar-benar bahaya itu di Pelawangan. Nah kita akan dirikan shelter, Pak," sambungnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan telah bertemu dengan relawan Abdul Haris Agam atau Agam Rinjani dan teman-teman relawan dari Taman Nasional Rinjani. Dia mengatakan sudah melakukan inventarisasi terkait peralatan yang diperlukan untuk memprevensi terjadinya kecelakaan.

"Misalkan tadi dibutuhkan tali minimum 2.000 meter yang disimpan tadi satu di Pelawangan, satu lagi saya simpan di Tembalun atau di danau. Kalau ada shelter. Sekarang sudah ada shelter yang dibuka oleh swasta, di danau, Pak, oleh Arai. Jadi ketika kalau nanti ada sesuatu akan bisa dimobilisasi," paparnya.

Dia menjelaskan, saat pertemuan kembali dengan Agam dkk pagi ini juga telah disepakati akan adanya sertifikasi standar internasional bagi para pendamping. Dia menyampaikan semuanya tengah dibenahi secara serius.

"Termasuk di antaranya pada minggu ini atau minggu depan, 8 orang dari Rinjani, termasuk Agam Rinjani ini akan disertifikasi di Bandung dengan sebuah program sertifikasi rescue internasional," ujarnya.

"Sehingga nanti mereka bisa melakukan ToT (Training of Trainers) juga ke teman-teman porter dan guide-guide yang lain. Jadi, ini sedang kami benahi secara serius," imbuh dia.

Simak Video: SOP Pengamanan Pendakian Akan Dievaluasi Total!

(amw/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article