Menhub Sebut KMP Tunu Jaya yang Karam Laik Layar, Komisi V DPR Mencecar

5 months ago 20
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan, berdasarkan data yang diterima pihaknya, KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali laik layar. Anggota DPR mencecar penjelasan Menhub.

Momen ini terjadi dalam Rapat Kerja Menhub dengan Komisi V DPR RI, Selasa (8/7/2025). Dudy menyebut Kemenhub KMP Tunu Jaya sudah melakukan docking per Oktober 2024.

"Mungkin yang bisa kami sampaikan bahwa kapal tersebut berdasarkan catatan kami telah melakukan docking itu pada Oktober 2024 dan pada bulan Juni kalau kami tidak salah, 3 Juni kami melakukan ramp check, Pak. Jadi itu data yang ada pada kami dan pada saat berlayar sebagaimana surat pernyataan dari nahkoda kapal bahwa kapal tersebut laik untuk berlayar," kata Dudy dalam rapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut dari hasil docking dan ramp check, KMP Tunu Jaya laik untuk berlayar. Namun, Kemenhub saat ini tengah menunggu hasil penyelidikan dari KNKT buntut tenggelamnya kapal yang menewaskan sejumlah penumpang.

"Jadi sampai dengan saat ini apa yang kami terima dari pelaksanaan docking maupun pelaksanaan ramp check itu tidak terdapat indikasi adanya kerusakan atau apa pun terkait dengan kapal tersebut," ujar Dudiy

"Namun demikian bahwa terjadi kecelakaan kami akan menunggu hasil investigasi dari KNKT, Pak," tambahnya.

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, lantas mencecar Menhub terkait waktu tenggelam kapal yang tak lama setelah berlayar. Ia ingin memastikan apakah tidak ada kesalahan prosedur di sana.

"Yang jadi pertanyaan itu kan karena jaraknya sangat dekat dari pantai, kok sudah tenggelam? Kan kalau logika banyak orang menduga jangan-jangan pada saat standar ini kapal ini sudah ada masalah Pak, misal gitu," kata Lasarus.

"Ini mungkin sedikit dijelaskan kepada kita supaya publik tahu ini. sebelum berlayar apakah ada pengecekan kembali, Pak, oleh yang perlu dilaporkan oleh KSOP atau mungkin otoritas pelabuhan setempat atau bagaimana sehingga kapal ini boleh berlayar atau hanya berlayar berangkat dari ramp check terakhir saja pada saat 3 Juni itu," sambungnya.

Dudi mengatakan KMP Tunu Jaya laik untuk berlayar berdasarkan pernyataan nahkoda. Namun, ia menyebut nahkoda KMP sampai saat ini menjadi salah satu korban yang belum ditemukan.

"Baik, Pak, untuk pada saat berlayar jadi nahkoda diwajibkan untuk menyampaikan kondisi kapal kepada KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) untuk mendapatkan surat perintah berlayar Pak. Dan laporan dari nahkoda bahwa kondisi kapal laik untuk berlayar kemudian kita mengeluarkan surat perintah berlayar Bapak," ujar Dudi.

"Sampai sejauh ini kami belum ada laporan mengenai keberadaan nahkoda Pak. Sementara belum ditemukan," imbuhnya.

Simak juga Video: Kabasarnas Tegaskan Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Tak Berhenti

(dwr/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article