Mengenal Kejawen, Kebudayaan Jawa yang Tetap Lestari hingga Kini

5 months ago 20
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu provinsi yang kaya akan warisan budaya. Jejak sejarahnya tak lepas dari keberadaan berbagai kerajaan besar seperti Mataram Hindu, Mataram Buddha (Syailendra), Demak, Pajang, hingga Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran.

Setiap kerajaan itu meninggalkan kekayaan budaya yang masih hidup hingga kini. Budaya Jawa Tengah banyak dipengaruhi oleh ajaran Kejawen, sebuah pandangan hidup masyarakat Jawa yang sarat nilai spiritual.

Kejawen lebih dari sekadar kepercayaan, melainkan menyatu dalam seni, tradisi, tata krama, hingga filosofi hidup orang Jawa. Dalam praktiknya, Kejawen mengajarkan manusia untuk hidup selaras dengan Tuhan, alam, dan sesama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ajaran utamanya dikenal dengan istilah Sangkan Paraning Dumadhi, yang berarti 'dari mana manusia berasal dan ke mana akan kembali'. Ajaran ini mencerminkan pengakuan terhadap keesaan Tuhan sejak masa lampau.

Kejawen juga berkembang berdampingan dengan agama formal yang dianut masyarakat. Tak heran muncul istilah Islam Kejawen, Hindu Kejawen, Buddha Kejawen, hingga Kristen Kejawen.

Tradisi-tradisi Kejawen seperti Nyadran (ziarah makam sebelum Ramadan), Mitoni (siraman ibu hamil tujuh bulan), Tedhak Sinten (ritual anak turun tanah), hingga Wetonan (peringatan hari lahir berdasarkan kalender Jawa) masih dijalankan oleh banyak warga hingga kini.

Kekayaan budaya inilah yang menjadi semangat detikcom dalam menyelenggarakan detikJateng-Jogja Awards 2025. Ajang ini memberi apresiasi kepada individu, tokoh masyarakat, komunitas, dan pelaku usaha di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang telah menunjukkan nilai-nilai inspiratif, inovatif, dan berdampak positif bagi masyarakat.

Awarding Ceremony tersebut akan dilaksanakan pada 21 Juli 2025 di Wisma Perdamaian Semarang. Berlangsung selama 1 hari, acara ini tidak hanya memberikan penghargaan saja, akan ada music performance dari Yuni Shara yang akan bernyanyi dan menghibur masyarakat di Jawa Tengah.

Tak perlu khawatir, bagi yang tidak bisa hadir secara langsung, ajang perhelatan detikJateng-Jogja Awards 2025 juga akan disiarkan secara live streaming di platform detikcom, detikJateng, dan detikJogja. Jangan sampai lewatkan kesempatan ini ya detikers!

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article