Mendikdasmen Usul Tambah Dana Rp 71,11 T untuk Wajib Belajar 13 Tahun-Vokasi

4 months ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengusulkan tambahan anggaran 2026 sebesar Rp 71,11 triliun. Abdul Mu'ti mengatakan penambahan anggaran itu, salah satunya untuk mendukung program wajib belajar 13 tahun.

Hal itu disampaikan Abdul Mu'ti dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025). Abdul Mu'ti awalnya mengatakan pagu indikatif anggaran 2026 Kemendikdasmen sebesar Rp 33,65 triliun.

"Pagu indikatif tersebut baru dapat membiayai belanja operasional sebagian kebutuhan program Indonesia Pintar, berbagai tunjangan guru non-ASN, revitalisasi satuan pendidikan serta kegiatan yang dananya bersumber dari Badan Layanan Umum, Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan, dan dari penerimaan negara bukan pajak," kata Abdul Mu'ti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mu'ti mengatakan saat ini sebagian kegiatan di Kemendikdasmen belum mendapatkan alokasi biaya. Mu'ti mulanya mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp 67,67 triliun.

"Usulan tambahan dimaksud untuk dukungan program wajib belajar 13 tahun, program peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, program pembangunan kebahasaan dan kesastraan, program pendidikan dan pelatihan vokasi, serta dukungan pelaksanaan tugas fungsi dan tata kelola Kemendikdasmen," jelasnya.

Namun, setelah pihaknya mendapatkan berbagai masukan pada rapat kerja pada 1 Juli 2025, Abdul Mu'ti kembali mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp 3,44 triliun. Maka, total usulan penambahan anggaran sebesar Rp 71,11 triliun.

"Dengan demikian, tambahan anggaran yang diusulkan menjadi sebesar Rp 71,11 triliun sehingga total anggaran yang kami usulkan dalam pagu anggaran menjadi Rp 104,76 triliun," tuturnya.

Simak juga Video 'Pustakawan Kurang, Mendikdasmen Ingin Prodi Perpustakaan Ditambah':

(amw/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article