Menbud: Film Salah Satu Instrumen Diplomasi Budaya yang Paling Kuat

5 months ago 17
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menggelar pertemuan bilateral dengan institusi sinema Prancis, Centre national du cinéma etde l'image animée (CNC) di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Prancis di bidang sinema.

Dalam kesempatan ini, Fadli juga menyatakan dukungannya dalam mengembangkan film menjadi instrumen diplomasi budaya. Ia juga mengapresiasi kehadiran delegasi Prancis di Indonesia.

"Apresiasi yang sebesar-besarnya atas kehadiran tim CNC di Jakarta, terutama setelah pencapaian penting baru-baru ini yang telah kita raih bersama," ungkap Fadli dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, Fadli juga menyampaikan gagasannya terkait ekosistem perfilman Indonesia. Menurutnya, film dapat menjadi wadah untuk mengungkapkan ekspresi budaya, mulai dari seni pertunjukan, musik, seni visual, desain kostum, tradisi naratif, sastra, hingga warisan kuliner.

"Film dapat mencerminkan nilai, identitas, dan pandangan tentang masyarakat dan budaya Indonesia. Kami percaya bahwa film adalah salah satu instrumen diplomasi budaya yang paling kuat," jelasnya.

Melalui pertemuan ini, Fadli berharap Indonesia dan Prancis dapat menjaga hubungan baik sekaligus berkolaborasi di bidang kebudayaan. Menurutnya, kemitraan ini lebih dari sekadar film, melainkan tentang menghubungkan orang, ide, dan identitas.

Ia juga berharap diskusi ini menjadi landasan bagi kemitraan yang lebih kuat dalam bidang sinema, kolaborasi audiovisual, dan diplomasi budaya antara Prancis dan Indonesia.

"Ini adalah tentang membuka jalan baru bagi para kreator muda, dan memungkinkan budaya kita untuk berbicara kepada dunia bersama-sama. Mari kita lanjutkan perjalanan ini dengan komitmen dan kreativitas bersama, dan memastikan bahwa kisah-kisah yang kita ceritakan melalui film mencerminkan kekayaan warisan dan semangat kolaborasi kita," harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Prancis, Fabien Penone dan Presiden CNC, Gaetan Bruel menyambut baik inisiatif Kementerian Kebudayaan untuk mendorong kemajuan sinema Indonesia dan Prancis.

Fabien pun menyampaikan apresiasi atas peluang kerja sama. "Kerja sama budaya antara Prancis dan Indonesia ini sangat penting bagi kami. Pertemuan ini dapat mendatangkan peluang kerja sama baru sekaligus memperkuat hubungan antara kedua negara," ucap Fabien.

Senada, Gaetan juga menyampaikan gagasannya untuk memajukan sektor perfilman Indonesia dan Prancis. Salah satunya adalah memperkuat pengadaan kurikulum terkait seni dan perfilman ke dalam instansi pendidikan.

"Hal ini dapat menjadi langkah konkret untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni perfilman pada generasi muda," ungkap Gaetan.

Sebelumnya, guna mempererat kerja sama di bidang kebudayaan, Indonesia dan Prancis telah menandatangani Letter of Intent (LoI) saat kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Macron mengesahkan enam perjanjian di sektor kebudayaan. Pertemuan bilateral antara Kementerian Kebudayaan dan CNC kali ini merupakan tindak lanjut pengembangan budaya, termasuk sektor film dan audiovisual sebagai pilar inti kemitraan bilateral Indonesia-Perancis.

Dalam rangka memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Prancis di bidang kebudayaan, terdapat sepuluh usulan peluang kerja sama, yakni kolaborasi produksi bersama (Co-Production); program residensi dan fellowship untuk kreator sinema; pertukaran profesional dan pelatihan teknis; kurasi dan penayangan karya di festival dan galeri; pendidikan dan pertukaran akademik di ranah sinema visual. Kemudian, distribusi karya sinema visual dan akses platform digital; skema pendanaan bersama untuk eksperimen sinematik; promosi lokasi syuting dan studio kreatif; forum industri dan jejaring kreatif visual sinema; serta inisiatif producers lab dan inkubasi proyek kolaboratif.

Sebagai informasi tambahan, turut hadir mendampingi Fadli yakni, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah TD Retnoastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; Direktur Diplomasi Kebudayaan, Raden Usman Effendi; Direktur Kerjasama Kebudayaan, Mardisontori; dan Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno.

Lihat juga Video: BPI Kecam Festival Film Indonesia 2025 Seusai Logonya Dicabut

(akd/akd)

Loading... ...

Read Entire Article