Menag Tekankan Pentingnya Retret Kepala Daerah, Contohkan Nabi-Mahatma Gandhi

5 months ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjadi salah satu pemberi materi di retret kepala daerah gelombang II. Dalam arahannya, Nasaruddin menekankan makna penting retret.

"Saya juga tekankan bahwa kita lihat retret ini sangat besar manfaat," kata Nasaruddin kepada wartawan di IPDN, Jawa Barat, Kamis (26/6/2025).

Nasaruddin mengatakan retret penting bagi kepala daerah untuk konsentrasi dan kontemplasi. Ia menyebut Nabi Muhammad SAW bahkan pernah menjalani 'retret' selama 6 tahun di Gua Hira.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Coba, Nabi retret itu di Gua Hira, itu berapa lama? Enam tahun itu retretnya. (Mahatma) Gandhi misalnya di sini kenapa bisa menjadi tokoh internasional? Itu kerjanya retret. Jadi kontemplasinya itu bagus. Tidak mungkin kita menyelesaikan persoalan hanya dengan konsentrasi. Tapi harus juga kontemplasi," ucapnya.

Nasaruddin menjelaskan konsentrasi mengerahkan pikiran agar persoalan selesai. Sementara itu, kontemplasi mengerahkan jiwa nurani.

"Konsentrasi itu adalah mengerahkan pikiran untuk suatu persoalan agar selesai. Kontemplasi mengerahkan jiwa nurani untuk menyelesaikan persoalan. Jadi perkawinan antara kontemplasi dan konsentrasi, itu yang akan menyukseskan seorang pimpinan," kata dia.

Lebih lanjut, Nasaruddin menekankan kepada kepala daerah perlunya menggunakan bahasa agama dalam berkomunikasi. Sebab, Indonesia terdiri atas masyarakat yang religius.

"Kalau kita menggunakan bahasa agama, religius-religius, maka yang susah itu akan menjadi mudah. Kenapa? Minimum doa dari mereka kan, dan yang kedua adalah loyalitas mereka," sebutnya.

Lihat juga Video Puluhan Kepala Daerah Ikut Retret Gelombang 2, Satu Absen

(ial/eva)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article