Menag Respons soal Evaluasi Haji, Ungkit Angka Kematian Jemaah RI Menurun

5 months ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Nasarudin Umar menanggapi soal surat atau nota diplomatik dari Duta Besar Arab Saudi di Jakarta yang berisi catatan penyelenggaraan haji 2025. Nasaruddin menilai tiap gelaran ibadah haji akan memunculkan sejumlah masalah dan catatan kritik.

"Evaluasi haji tergantung siapa yang melihatnya. Jadi haji itu sangat normal. Yang tidak normal itu kalau sangat rapi, karena orang jalan kaki itu bukan karena nggak ada mobil, bukan karena macet," kata Menag di IPDN, Jawa Barat, Kamis (26/6/2025).

Nasaruddin menilai pengelola ibadah haji tahun ini telah bekerja dengan maksimal. Dia menyadari sejumlah persoalan terjadi karena adanya perbedaan peraturan di Indonesia dan Saudi selaku negara penyelenggara haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapapun yang memimpin haji, mengelola haji itu pasti tidak luput dari problem karena negara orang kan peraturan kita begini. Tapi tiba-tiba di sana peraturan lain mau apa. Jadi kita nggak usah terlalu membesar-besarkan persoalan," tambahnya.

Menurut Nasaruddin, pelaksanaan ibadah haji tahun ini berlangsung normal. Hal itu, sambung Nasaruddin, terlihat dari jumlah kematian jemaah haji Indonesia yang berkurang.

"Jadi ada penilaian macam-macam, itu haknya, tapi yang penting kriteria kita itu jumlah kematian semakin berkurang. Tidak ada yang tidak haji," ujarnya.

Menag juga mengakui sejumlah masalah jemaah haji Indonesia terjadi selama di Saudi. Salah satunya berkaitan dengan angka jemaah yang hilang selama pelaksanaan ibadah haji.

"Ada yang hilang dua orang di antara 220 ribu orang. Sementara dalam pencarian dan ada yang ditemukan sudah, satu orang itu memang sudah meninggal ya kan," ungkapnya.

Nasaruddin juga mengatakan ada jemaah yang hilang dengan kondisi demensia atau mengalami penurunan daya ingat. Faktor panas di lokasi penyelenggaraan haji juga jadi masalah.

"Karena demensia itu. Dia nggak tahu nama saudaranya siapa, ditanya memang ada penyakitnya. Demensia itu kan faktor panas juga, faktor pemicunya ya kan, 52 derajat celcius," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) buka suara menanggapi nota diplomatik dari Duta Besar Arab Saudi di Jakarta yang berisi catatan penyelenggaraan haji 2025. Kemenag menyebut surat itu berisi persoalan yang terjadi selama pelaksanaan haji dan telah ditangani.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan nota diplomatik itu terbit pada 16 Juni 2025 dan merupakan catatan tertutup yang hanya ditujukan kepada Menteri Agama, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Direktur Timur Tengah pada Kementerian Luar Negeri.

"Alhamdulillah sebagian besar sudah bisa kita atasi di lapangan dan kita sampaikan penjelasannya kepada otoritas setempat. Surat tersebut berbicara tentang apa yang kita lakukan sejak dua sampai empat minggu lalu, yang tetap dimasukkan sebagai catatan untuk perbaikan oleh penyelenggara haji," ujar Hilman di Madinah, Jumat (20/6).

Lima nota diplomatik itu di antaranya perbedaan data jemaah dalam E-Haj, Siskohat Kementerian Agama, dan manifes penerbangan. Lalu persoalan pergerakan jemaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah.

Kemudian, penempatan jemaah di hotel-hotel Makkah, kesehatan jemaah. Selanjutnya ialah persoalan penyembelihan hewan dam atau hadyu bagi jemaah haji Indonesia.

Lihat juga video: DPR RI Sepakat Bentuk Pansus Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024

(ial/ygs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article