KPK Sita Duit Rp 5,3 M dan Deposito Rp 28 M Terkait Korupsi Pengadaan EDC

5 months ago 23
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

KPK mengungkapkan hasil dari penggeledahan yang dilakukan dalam pengusutan perkara dugaan korupsi pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC) dari 2020 sampai 2024 dengan nilai proyek Rp 2,1 triliun. KPK mendapatkan sejumlah uang miliaran rupiah di rekening hingga bilyet deposito.

"Menemukan uang dalam rekening sejumlah Rp 5,3 miliar yang saat ini juga sudah dipindahkan ke rekening KPK. Selain itu KPK juga menemukan adanya bilyet deposito ya, atas nama milik salah satu pihak terkait dalam perkara ini sejumlah Rp 28 miliar," terang Jubir KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/7/2025).

Budi mengatakan hasil penggeledahan ini menjadi informasi serta bukti-bukti yang akan mendukung penanganan perkara. Dia menjelaskan penyitaan dilakukan KPK sebagai langkah awal pemulihan keuangan negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KPK juga telah melakukan pencegahan ke luar negeri terhadap 13 orang terkait perkara ini. Penyidikan kasus ini terus digencarkan oleh tim penyidik KPK.

"Konstruksi lengkapnya seperti apa akan segera kami sampaikan, termasuk pihak-pihak yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka," ujar Budi.

Diketahui, KPK sedang mengusut dugaan korupsi di BRI. KPK juga sudah melakukan penggeledahan terkait hal tersebut. Penggeledahan di dua lokasi terkait perkara ini dilakukan KPK pada pekan lalu.

Tim penyidik KPK juga kembali memeriksa mantan Wakil Direktur Utama (Wadirut) Bank BRI, Catur Budi Harto, dalam kasus korupsi pengadaan mesin EDC. Ini merupakan pemeriksaan kedua bagi Catur.

KPK sebelumnya juga telah memeriksa Catur Budi Harto pada Kamis (26/6). Dalam dua pemeriksaan ini, KPK mendalami terkait pengetahuan Budi Harto tentang pengadaan mesin EDC dari tahun 2020 sampai 2024 dengan nilai proyek Rp 2,1 triliun.

"Ya benar ada pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. Tentu didalami terkait dengan pengetahuannya dalam perkara dugaan korupsi pada pengadaan mesin EDC di BRI," kata Budi.

Simak juga Video: Didatangi Menteri UMKM, KPK Bicara soal Gratifikasi-Konflik Kepentingan

(ygs/ygs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article