Kemenbud Luncurkan Gerakan Seniman Masuk Sekolah-Belajar Bersama Maestro

5 months ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kementerian Kebudayaan RI meluncurkan dua program strategis, yaitu Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dan Belajar Bersama Maestro (BBM), di Graha Utama Gedung A Kemenbud.

Kedua program ini bertujuan untuk mendekatkan seni dan budaya Indonesia kepada generasi muda melalui pengalaman belajar langsung bersama para seniman lokal dan maestro budaya. GSMS menyasar pelajar di jenjang pendidikan dasar dan menengah, sementara BBM difokuskan pada tingkat pendidikan tinggi. Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon, menjelaskan tujuan program tersebut.

"Belajar Bersama Maestro merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kebudayaan untuk menghubungkan langsung antara ekosistem kebudayaan dengan ekosistem pendidikan dasar dan menengah di Indonesia," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para maestro seni dan budaya yang terlibat dalam program ini. Menurutnya, para maestro merupakan aset nasional yang kaya akan pengalaman, keahlian, dan kemampuan yang harus diwariskan kepada generasi muda.

"Mereka adalah aset nasional kita. Apa yang mereka miliki perlu kita wariskan kepada generasi muda, terutama para siswa," tegas Fadli.

Melalui program ini, lanjut Fadli, para siswa yang terpilih melalui seleksi, diberi kesempatan langka untuk belajar langsung dengan para maestro, tokoh seni budaya, yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menjaga, mengembangkan, dan mewariskan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Sementara itu, program GSMS menurut Fadli, merupakan jembatan penting agar seni tidak terpisah dari dunia pendidikan formal.

"Dengan kehadiran seniman ke sekolah, siswa tidak hanya belajar seni sebagai teori, tapi juga menghidupi semangatnya, memahami konteks budayanya, merasakan nilai-nilai spiritual, estetika, sosial, dan praktik seni tersebut langsung di tempat masing-masing," kata Fadli.

Fadli menambahkan melalui program GSMS, para peserta didik juga dapat menyerap secara langsung ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap yang dimiliki para seniman dan lingkungan budaya sekitarnya. Menurut Fadli, tahun ini program GSMS turut memperkuat prinsip inklusivitas dunia pendidikan setiap peserta didik berhak mendapatkan pendidikan juga kesenian dan kebudayaan secara menyeluruh.

Di akhir sambutannya, Fadli berharap dari program ini nantinya banyak melahirkan seniman dan budayawan yang mumpuni. Hal ini menurutnya merupakan bagian penting menjalankan amanat konstitusi untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.

"Jadi, kami berharap program Belajar Bersama Maestro dan Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini bisa menjadi upaya untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, keahlian, keluhuran nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Kita berharap juga ada pelibatan yang lebih luas lagi, bukan hanya Kementerian Kebudayaan, Kemendikdasmen, atau pemerintah daerah saja, tapi juga perlu melibatkan swasta, korporasi, komunitas-komunitas, dan para pekerja pelaku budaya ini," kata Fadli.

Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan menyampaikan manfaat program ini. Restu menyebut tujuan dari kedua program ini adalah untuk memperkenalkan dan mendekatkan seni budaya Indonesia kepada pelajar secara langsung.

"Kegiatan ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga membangun karakter serta mendorong kreativitas, artistik, dan inovasi peserta. Yang terpenting bukan hanya menjadikan anak-anak sebagai seniman, tapi bagaimana mereka bisa melestarikan, menghayati, dan mengambil nilai-nilai dari seni dan budaya," ungkap Restu.

"Bahkan, jika kelak menjadi pejabat, mereka tetap mencintai budaya," tambahnya.

Lebih lanjut, Restu juga menyebut antusiasme terhadap program ini terus meningkat setiap tahunnya. Dengan semakin banyaknya proposal dan pendaftar yang masuk, pihaknya berharap cakupan program bisa diperluas di masa mendatang dengan dukungan dari berbagai pihak.

"Animonya luar biasa, untuk Belajar Bersama Maestro, dari 573 pendaftar, hanya 60 siswa yang diterima. Peserta berasal dari berbagai daerah dengan usia antara 18 hingga 22 tahun," ungkap Restu.

Tahun 2025 menandai pelaksanaan GSMS yang ke-8, dengan melibatkan 220 seniman dan 224 sekolah yang terdiri atas 89 SD, 91 SMP, 42 SMA/SMK, dan 2 SLB dari 27 pemerintah daerah, meliputi 5 provinsi, 5 kota, dan 17 kabupaten. Kegiatan ini akan berlangsung mulai 28 Juli hingga 28 November 2025.

Sementara itu, program BBM tahun ini diikuti oleh 60 seniman muda berusia 18-25 tahun, yang terpilih dari 573 pendaftar dari 189 perguruan tinggi di 31 provinsi. Para peserta akan menjalani residensi mulai 20 Juli hingga 18 Agustus 2025 di enam bidang seni yang dibimbing langsung oleh maestro Indonesia, yaitu sastra bersama Gus TF Sakai (Padang ...

Read Entire Article