Kemenbud Dorong Tradisi Pacu Jalur Semakin Tersohor di Dunia

5 months ago 20
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menegaskan Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia yang harus dipromosikan ke dunia. Ia mengatakan tradisi Pacu Jalur telah lama ditetapkan sebagai WBTb Indonesia. Pacu Jalur tercatat sebagai WBTb Indonesia berdasarkan SK Penetapan nomor 186/M/2015 berasal dari Provinsi Riau. Penetapan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum dan pengakuan nasional terhadap budaya lokal.

Hal itu dikatakan Fadli Zon dalam taklimat media bertajuk Temu Media Tradisi Pacu Jalur, dalam rangka memperkuat pemahaman publik terhadap promosi kekayaan budaya nasional. Dalam taklimat media yang berlangsung di Gedung A lantai 2, Kementerian Kebudayaan.

"Kita sangat apresiasi, menghargai apa yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuangsing) dengan Pacu Jalur yang sudah menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak tahun 2015," ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Rabu (9/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi Pacu Jalur, lomba perahu tradisional khas masyarakat Kuantan Singingi, Provinsi Riau, menarik perhatian publik, tidak hanya di tingkat nasional, namun juga di dunia internasional. Perhatian ini dipicu oleh viralnya aksi anak-anak yang memegang peran sebagai penari pacu atau anak coki, yakni penari di haluan perahu, yang menampilkan gerakan ritmis memutar tangan dan mengayunkan tubuh saat perahu melaju di atas Sungai Batang Kuantan.

Lebih dari sekadar olahraga air, Pacu Jalur merupakan ekspresi budaya yang sarat nilai-nilai spiritual, sosial, dan historis. Pacu Jalur berasal dari kata pacu yang berarti lomba atau kejar dan jalur yang merujuk pada perahu kayu sepanjang 25-40 meter memuat 50-73 orang pendayung. Proses pembuatan jalur melibatkan ritual adat dan semangat gotong royong, mencerminkan nilai budaya yang hidup dan mengakar kuat pada masyarakat Kuantan Singingi.

Lebih lanjut, Fadli Zon menambahkan, pacu Jalur adalah tradisi yang sudah lama, lebih dari 100 tahun dan selalu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kuansing, termasuk untuk merayakan hari-hari besar agama Islam dan juga hari kemerdekaan Indonesia.

Dalam taklimat media itu, Fadli Zon didampingi oleh Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi, Azhar.

Tradisi Pacu Jalur yang kini mendunia merupakan bukti bahwa kearifan lokal Indonesia memiliki daya saing dan daya tarik yang tinggi di mata dunia. Seraya dengan hal tersebut, Fadli Zon mendorong diskusi kebudayaan dapat terus berkembang di masyarakat tak hanya di dalam negeri tetapi di panggung global.

"Ini adalah satu ekspresi budaya yang memang diharapkan bisa menginternasionalisasikan ekspresi budaya kita," tegas Fadli Zon.

Inisiasi inskripsi Pacu Jalur sebagai WBTb yang diakui UNESCO juga dibahas dalam taklimat media ini. Disampaikan langsung oleh Fadli Zon, dirinya menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan yang akan berupaya untuk memperjuangkan Pacu Jalur sebagai WBTb dunia.

"Memang antrian cukup banyak, namun ini merupakan bagian dari tradisi budaya yang panjang ratusan tahun. Kita harapkan bisa kita perjuangkan, kita buatkan kajian, naskah akademik, serta dossier. Dengan informasi yang ada akan lebih mudah untuk kita daftarkan," ujarnya dengan optimis.

Fadli Zon berharap tradisi ini dapat terus berlangsung. Sejalan dengan upaya pemajuan kebudayaan yang tak hanya menyasar seni, tetapi juga permainan tradisional, olahraga rakyat, pangan lokal, ritus, manuskrip, sastra, tradisi lisan, dan lain-lain. Lebih lanjut, Fadli Zon juga berharap warisan budaya ini akan terus berlanjut dari generasi ke generasi.

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingipun terus berupaya mengembangkan Pacu Jalur sebagai bagian dari ekosistem kebudayaan dan pariwisata daerah. Apresiasi turut disampaikan langsung oleh Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby kepada Menteri Kebudayaan yang telah memberi ruang bagi Pacu Jalur untuk dilestarikan dan dipromosikan lebih luas di kancah global.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah memberikan ruang kepada kami untuk menyampaikan langsung sebuah budaya yang sudah mentradisi di Provinsi Riau dan ini menjadi milik Indonesia," tegas Suhardiman Amby.

Suhardiman juga menceritakan perjalanan Pacu Jalur dari masa ke masa. Tahun ini, kata dia, Pacu Jalur mencapai usia 120 tahun dan pertama kali diperkenalkan pada masa penjajahan Belanda tahun 1905.

"Awalnya jalur digunakan untuk mengangkut kebutuhan sehari-hari, kemudian tradisi ini berkembang menjadi perlombaan perahu yang dipersembahkan untuk Ratu Wilhelmina setiap tahunnya pada 31 Agustus. Setelah Indonesia merdeka, Pacu Jalur berubah fungsi menjadi ajang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang rutin disele...

Read Entire Article