Jawaban Hasto saat Dicecar Talangi Rp 1,5 M Urus PAW Harun Masiku

5 months ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah menalangi suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku. Hasto mengatakan istilah dana talangan muncul karena mantan kader PDIP, Saeful Bahri, berbohong kepada istrinya.

Pernyataan ini disampaikan Hasto Kristiyanto saat diperiksa sebagai terdakwa kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) untuk anggota DPR Harun Masiku dan perintangan penyidikan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (26/6/2025).

"Mengenai ada percakapan Saeful dan Donny yang mengatakan bahwa nanti Saudara Terdakwalah yang akan melakukan talangan, dana talangan untuk pengurusan Harun Masiku sebesar Rp 1,5 miliar, itu benar ada?" tanya jaksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak benar, kalau tadi dikatakan oleh Saudara Saeful bahwa saya WA Saudara Saeful, saya akan menalangi dana, itu mungkin bisa ditayangkan, karena yang jelas dari pengakuan Saudara Saeful dan juga dalam fakta persidangan yang lalu, itu bahwa munculnya istilah dana talangan itu pertama kali karena Saudara Saeful berbohong sama istri," jawab Hasto.

Hasto mengklaim namanya dicatut oleh Saeful. Dia juga mengaku tidak mengetahui adanya dana operasional terkait pengurusan PAW Harun Masiku.

"Ketika pulang terlambat dan kemudian menggunakan nama saya, mengklaim adanya dana talangan dari saya. Tidak ada percakapan dari saya ke Saeful atau dari saya ke Donny atau saya ke Harun Masiku untuk mengatakan persetujuan saya dana talangan karena saya nggak tahu sama sekali adanya dana operasional itu," imbuh Hasto.

Jaksa kembali menanyakan ke Hasto soal duit yang dititipkan ke staf kesekretariatan DPP PDIP, Kusnadi, senilai Rp 400 juta. Hasto membantah duit itu berasal darinya.

"Di tanggal 16 Desember 2019 itu di DPP, Kusnadi menemui Saksi Donny Tri Istiqomah. Pada saat itu Kusnadi menyerahkan dana talangan dari Saudara sebesar Rp 400 juta yang dibungkus dalam amplop warna cokelat di dalam ransel warna hitam, dengan mengatakan, 'mas ini ada perintah Pak Sekjen untuk menyerahkan duit operasional Rp 400 juta ke Pak Saeful, yang Rp 600 juta Harun Masiku', bagaimana tanggapan Saudara?" tanya jaksa.

"Itu tidak betul," jawab Hasto.

"Ini keterangan dari Donny ya Pak dan diiyakan sama Saeful Bahri pada waktu itu," timpal jaksa.

"Iya, tapi Donny di bawah sumpah kan juga menyatakan tidak ada keterangan seperti itu," jawab Hasto.

"Ada, ini saya kutip dari Donny," ujar jaksa.

"Ya, itu bukan ada dana dari saya," jawab Hasto.

"Donny itu menerangkan, menurut Donny nih, Kusnadi mengatakan, 'mas ini ada perintah Sekjen untuk menyerahkan duit operasional Rp 400 juta ke Pak Saeful, Rp 600 juta ke Harun Masiku' ?" tanya jaksa.

"Tidak ada," jawab Hasto.

Lihat juga Video: Massa Pro dan Kontra Hasto Gelar Aksi di PN Jakpus

[Gambas:Video 20detik]

Saksikan Live DetikSore:

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Dalam sidang ini, Hasto mengaku juga mendengar informasi bahwa Saeful meminta dana ke Harun Masiku. Hasto mengatakan langsung menegur Harun.

"Tadi kan sudah saya sampaikan, saya lupa dari siapa saya mendengar. Hanya saya menerima laporan bahwa Saudara Saeful meminta dana kepada Harun Masiku, maka kemudian tindakan saya adalah memberikan teguran keras kepada Saudara Saeful Bahri. Bahkan saya juga meminta, kemudian kalau itu dari Harun Masiku, saya meminta bahwa jangan berikan dana kepada Saeful, kira-kira seperti itu," kata Hasto.

"Nah, ini Harun Masiku menemui Saudara Terdakwa berarti?" tanya jaksa.

"Saya lupa kejadiannya," jawab Hasto.

"Berarti kalau nggak di DPP kan di SS (Sutan Syahrir)?" tanya jaksa.

"Iya, di DPP kemungkinan besar," jawab Hasto.

Hasto mengatakan Saeful meminta maaf setelah mendapat teguran darinya tersebut. Dia mengatakan hanya menegur Saeful dan tak ada perbincangan terkait lobi pengurusan PAW Harun ke KPU.

"Kemudian kan Saudara mengatakan di sini, Saudara menegur Saeful Bahri. Artinya, setelah Harun Masiku menyampaikan permintaan dana tersebut, Saudara memanggil Saeful Bahri?" tanya jaksa.

"Iya betul, saya memanggil di Rumah Aspirasi," jawab Hasto.

"Apa penjelasan dari Saeful Bahri pada waktu itu?" tanya jaksa.

"Ya jadi karena saya memberikan teguran keras, Saudara Saeful ya minta maaf," jawab Hasto.

"Artinya, Saudara mengonfirmasi penyampaian dari Harun Masiku bahwasanya ada dana operasional yang dibutuhkan untuk pengurusan di KPU?" cecar jaksa.

"Oh tidak, tidak. Saya menyampaikan seperti ini 'kamu kenapa minta-minta dana ke Harun Masiku, sejak awal saya sudah menegaskan ...

Read Entire Article