Jasad Pendaki Brasil Juliana Diautopsi, Keluarga Ingin Tahu Waktu Kematian

5 months ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang tewas saat mendaki di Gunung Rinjani akan diautopsi di Indonesia. Autopsi itu merupakan permintaan langsung dari keluarga Juliana.

Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, mengatakan pihak keluarga Juliana ini mengetahui proses kematian korban. Selain itu, autopsi juga menjadi salah satu syarat administrasi yang harus dipenuhi keluarga korban terkait kebutuhan pemakaman di Brasil.

"Pihak keluarga mau tahu proses kematian karena apa. Mereka hanya ingin tahu kapan kematiannya," kata Indah dalam konferensi pers bersama jajaran pemangku kebijakan tingkat daerah usai melihat kondisi jenazah Juliana di RS Bhayangkara Mataram, dilansir Antara, Kamis (26/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Juliana awalnya akan diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Namun, rencana itu batal setelah tim dokter forensik sedang berada di Semarang.

Autopsi jenazah Juliana lalu akan dilakukan di Denpasar, Bali. Jasad Juliana rencananya pada siang ini akan diberangkatkan ke Bali melalui jalur darat menggunakan ambulans milik RS Bhayangkara Mataram.

"Setelah administrasi selesai, maka akan diberangkatkan dengan ambulans dari RS Bhayangkara Mataram," ucap Indah.

Kejadian Juliana terjatuh di lereng Gunung Rinjani terjadi pada Sabtu (21/6). Pencarian kemudian dilakukan hingga jenazah ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6) pada kedalaman 600 meter menuju Lost Know Position (LKP).

Tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi jenazah Juliana yang pada akhirnya mengurungkan niat menggunakan helikopter, karena kondisi cuaca kurang bersahabat. Dari pos Pelawangan, jenazah Juliana ditandu menuju Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang berada dekat pintu masuk jalur pendakian.

Simak juga Video Basarnas Beberkan Upaya-Kendala Evakuasi Turis Brasil di Rinjani

(ygs/idh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article