Jadi Narsum KKN Kebangsaan Unhas, Menbud Ajak Mahasiswa Lestarikan Budaya

5 months ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (Menbud), Fadli Zon hadir sebagai narasumber dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin.

Bertempat di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin (Unhas), Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Fadli Zon membawakan materi bertema 'Warisan Dunia dan Aksi Kebangsaan,' yang menyoroti pentingnya pelestarian situs budaya dan peran generasi muda dalam memperkuat identitas nasional melalui kebudayaan.

Di hadapan ratusan peserta KKN dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, Fadli Zon menyampaikan bahwa tidak semua generasi mendapatkan kesempatan untuk mengabdi langsung di kawasan yang memiliki nilai sejarah dan budaya kelas dunia. Menurutnya, kawasan Maros-Pangkep sebagai wilayah yang memiliki status strategis karena merupakan bagian dari UNESCO Global Geopark dan Kawasan Cagar Biosfer, serta tengah diperjuangkan sebagai Warisan Dunia (World Heritage Site) UNESCO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teman-teman mahasiswa yang saya banggakan, inilah rumah dari lukisan gua tertua di dunia yang berusia 51.200 tahun, tapak leluhur manusia modern di Nusantara. Tidak hanya sekadar goresan di dinding batu, mereka adalah bentuk pertama dari ekspresi imajinasi dan impresi berpikir manusia," ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025).

Fadli Zon menambahkan, temuan ini tentunya tidak hanya memperkuat posisi Sulawesi Selatan dalam kajian arkeologi dunia, tetapi juga meneguhkan posisi Indonesia sebagai peradaban tertua di dunia.

"Kawasan Leang-Leang ini menjadi wujud nyata bahwa Nusantara adalah ruang hidup bagi manusia purba dalam perjalanan evolusinya," tambahnya.

Pada kesempatan ini, Fadli Zon juga menekankan dua narasi besar yang menjadi kerangka pemikiran dalam membangun kebudayaan nasional sebagai kekuatan strategis bangsa. Pertama, Indonesia sebagai peradaban tertua di dunia. Ia menjelaskan bahwa penemuan dan persebaran fosil manusia purba di wilayah Nusantara yang mencakup hampir 60% dari seluruh sebaran Homo erectus di dunia serta lukisan purba dan berbagai temuan arkeologis lainnya, telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu pusat penting dalam peta paleo antropologi dunia dan episentrum evolusi manusia.

Narasi kedua, lanjutnya, adalah Indonesia sebagai bangsadengan kekayaan budaya yang luar biasa sebuah negara mega-diversity.

"Sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman, kita memiliki 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa daerah, yang mewakili 10% dari seluruh bahasa di dunia," jelasnya.

Hingga saat ini, Indonesia telah mencatat 228 Cagar Budaya tingkat Nasional, 2.213 Warisan Budaya Tak benda tingkat Nasional, dan hampir 30.000 Objek Pemajuan Kebudayaan yang tersebar di seluruh pelosok negeri.

Dalam pandangan Fadli Zon, keberagaman ini bukan hanya menjadi tantangan, tetapi justru kekuatan yang luar biasa jika dikelola dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Ia menyebut kebudayaan sebagai binding power atau perekat utama identitas kebangsaan.

"Ini merupakan potret dari kekuatan bangsa yang tidak dimiliki oleh banyak negara di dunia," tambahnya.

Fadli Zon juga menyoroti kekayaan budaya Sulawesi Selatan sebagai salah satu cerminan identitas budaya nasional. Mulai dari peninggalan prasejarah seperti lukisan gua di Leang-Leang, budaya maritim Pinisi yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda sejak 2017, hingga Naskah La Galigo yang tercatat dalam program UNESCO Memory of the World sejak 2011.

Lebih lanjut, Fadli Zon menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan soft power melalui diplomasi budaya, sebagaimana yang telah dilakukan oleh negara-negara lain.

"Kita harus menciptakan Indonesian Wave atau Gelombang Indonesia," tegasnya.

Fadli Zon menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa budaya adalah jati diri bangsa dan harus menjadi nilai tambah di berbagai profesi. Menurutnya, apapun profesi Anda nanti, dokter, insinyur, seniman, atau politisi, jangan pernah melupakan budaya. Karena budaya adalah identitas dan nilai tambah kita.

"Ketika kalian turun ke masyarakat dalam program KKN ini, sejatinya kalian sedang menjadi duta kebudayaan. Setiap interaksi, dokumentasi, edukasi, maupun program partisipatif yang kalian lakukan akan menjadi bagian dari upaya kolektif untuk merawat, menghidupkan, dan mentransformasi warisan budaya bangsa," ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Fadli Zon kembali menekankan peran strategis generasi muda dalam menjaga warisan budaya sekaligus membawanya ke masa depan. Ia menitipkan pesan yang penuh harapan kepada seluruh peserta KKN Kebangsaan untuk menjadi agen pelestari sekaligus inovator budaya.

Sebagai informasi, sebanyak 177 mahasiswa dari 99 perguruan tinggi di seluruh Indonesia mengikuti Program KKN Kebangsaan XIII. Program...

Read Entire Article