Dukung Pembuatan Film 'Tajir Melintir', Bamsoet Ingatkan Stabilitas Sosial

4 months ago 12
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota DPR RI Bambang Soesatyo mendukung penuh dibuatnya film drama komedi bertajuk 'Tajir Melintir'. Film yang disutradarai oleh Ariyo Wahab ini diharapkan menjadi media edukatif yang efektif dalam menyampaikan pesan moral.

Adapun pesan moral yang disampaikan tentang bahaya pinjaman online (pinjol), judi online (judol), serta bank keliling ilegal (bangke) yang marak menjerat masyarakat kelas menengah ke bawah. Fenomena pinjol dan judol saat ini bukan lagi sekadar isu ekonomi, tetapi telah menjadi ancaman serius bagi stabilitas sosial masyarakat.

Bamsoet direncanakan akan turut berakting sebagai Ketua RT bersama politisi senior (menunggu konfirmasi) Bambang Pacul sebagai Ketua RW di Kampung Bambang. Keduanya akan memerankan karakter dengan nama yang sama, Bambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita dalam film ini mengambil latar di sebuah kawasan perkampungan padat penduduk yang terdapat banyak warga dengan nama Bambang. Warga perkampungan tersebut banyak yang memiliki masalah keuangan dan terjerat pinjol, judol, serta bangke.

"Film 'Tajir Melintir' meskipun dibungkus dalam genre drama komedi, membawa nilai dan pesan yang sangat dalam serta relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Melalui pendekatan seni, kita bisa menyentuh hati masyarakat. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyadarkan masyarakat akan bahaya pinjol dan judol," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Jumat (18/7/2025).

Hal ini ia katakan saat menerima produser dan sutradara film 'Tajir Melintir' di Jakarta, Jumat (18/7/25). Hadir antara lain Executive Producer Dedy Abdurachman, Bambang Dirgantoro, Petrus Hariyanto serta Sutradara Ariyo Wahab.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2024, total pinjaman aktif yang disalurkan oleh fintech lending mencapai lebih dari Rp 60 triliun, dengan lebih dari 26 juta peminjam yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, lebih dari 7.000 platform pinjol ilegal telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI, tetapi terus bermunculan dengan wajah dan nama baru. Ini membuktikan bahwa permasalahan bukan hanya soal teknis, tetapi struktural dan budaya.

"Judi online juga telah menjadi epidemi tersendiri yang lebih sulit dilacak dan diberantas. Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa transaksi judi online pada 2024 telah menembus angka Rp 327 triliun. Bahkan Kementerian Komdigi baru-baru ini membongkar jaringan besar yang melibatkan penyedia jasa pembayaran lokal, afiliasi internasional, hingga selebritas sebagai influencer. Lebih mengkhawatirkan lagi, mayoritas korban berasal dari kelompok rentan yakni pelajar, ibu rumah tangga, dan buruh pabrik yang tergoda oleh mimpi kekayaan instan," urai Bamsoet.

Ketua MPR ke-15 ini menambahkan, film 'Tajir Melintir' bukan sekadar alat hiburan, melainkan instrumen budaya untuk membangun kembali kesadaran kolektif. Film ini merupakan ajakan untuk kembali berpikir jernih, bahwa tidak ada kekayaan instan yang datang tanpa risiko.

Publik perlu memahami bahwa tertawa itu penting, tapi lebih penting lagi jika tawa itu membawa pulang pemahaman.

"Selama ini kita bicara literasi keuangan dengan gaya formal, hasilnya masih terbatas. Sekarang waktunya kita menyentuh mereka lewat karya yang membumi, lewat cerita yang mereka pahami dan jalani sehari-hari. 'Tajir Melintir' bukan sekadar film, ini tamparan halus namun keras bagi kesadaran kolektif bangsa," pungkas Bamsoet.

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article