Di Acara Jambore LKSA, Wamensos Bicara Hak Pendidikan untuk Anak

5 months ago 20
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Jambore Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) se-Jawa Tengah yang berlangsung di Guci Forest, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, selama tiga hari, 7-9 Juli 2025, berlangsung meriah.

Acara disemarakkan oleh 783 peserta dari 35 kabupaten/kota, serta dihadiri 135 tamu undangan dari berbagai unsur pemerintah pusat dan daerah. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono yang hadir di acara penutupan berpesan agar aktivitas ini tak hanya sekadar rutinitas semata.

"Tapi juga menjadi bagian dari upaya besar untuk mewujudkan perlindungan, kebahagiaan, dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak, khususnya anak-anak yang saat ini diasuh dan dibina di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)," kata Agus, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peserta mengikuti beragam perlombaan seperti tari, baris-berbaris, cipta puisi, kerajinan tangan, mini vlog, games, dan yel-yel, serta pertunjukan seni dari anak-anak binaan LKSA. Jambore ini merupakan kegiatan dua tahunan yang bertujuan meningkatkan kreativitas dan keterampilan anak-anak, mempererat silaturahmi antar-LKSA se-Jawa Tengah, serta memberikan pengalaman baru melalui aktivitas luar ruang yang membangun karakter.

Dalam arahannya Agus menekankan negara bertanggung jawab penuh atas perlindungan dan masa depan anak-anak Indonesia, termasuk mereka yang berada dalam asuhan LKSA. Ia mengutip preambule Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebut bahwa negara harus memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Agus, perintah itu sangat relevan dengan situasi anak-anak binaan LKSA saat ini. Agus menyebut tidak boleh ada anak yang tidak sekolah semua anak Indonesia harus sekolah apapun keadaannya.

"Mau yang kaya, yang miskin, ada di panti asuhan atau di luar, semua harus sekolah. Itu perintah Bapak Presiden," kata Agus.

Agus menyebutkan bahwa masih ada lebih dari 4 juta anak Indonesia yang tidak bersekolah, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk menjawab tantangan itu, Prabowo telah menginstruksikan Kemensos membangun Sekolah Rakyat.

Melalui Sekolah Rakyat, anak putus sekolah mampu melanjutkan pendidikannya dan memutus rantai kemiskinan. Menurut Agus, dengan Sekolah Rakyat, Prabowo ingin memutus transmisi kemiskinan dengan pendidikan dan menginginkan supaya anak-anak di masa depan menjadi anak yang hebat serta mandiri.

"Sebagai jalan menuju Indonesia Emas tahun 2045," kata Agus.

Selain pendidikan, Agus juga menyampaikan program prioritas nasional seperti cek kesehatan gratis, makan bergizi gratis dan pengembangan Koperasi Desa Merah Putih digalakkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam kesempatan ini, Agus Jabo juga menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai Rp 298,5 juta yang terdiri dari:

• Pemenuhan Hidup Layak untuk 37 anak senilai Rp 133,2 juta.
• Alat Bantu Disabilitas untuk 46 penerima manfaat dengan nominal Rp 97,6 juta.
• Peralatan Terapi untuk Rumah Terapi senilai Rp 67,6 juta.

Selain dukungan bantuan untuk LKSA, Agus juga mengapresiasi peran pendamping dan pengasuh anak di LKSA yang disebutnya sebagai 'jembatan' mewujudkan impian. Menurut Agus, mereka sudah berjuang mengurus anak-anak dalam mewujudkan impiannya.

Agus juga memberikan semangat bagi anak-anak LKSA. Ia meminta anak-anak tersebut bercita-cita setinggi langit karena kalau terjatuh, akan jatuh di antara bintang-bintang.

"Itu amanat dari Presiden Soekarno," kata Agus.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Tegal, Ahmad Kholid menyampaikan apresiasi atas kehadiran Agus dan jajaran Kemensos yang menjadi energi baru bagi para pengasuh dan pendamping anak di Jawa Tengah dalam kegiatan Jambore. Menurut Ahmad, acara ini dapat membentuk kepribadian anak.

"Saya yakin dan percaya bahwa kegiatan Jambore seperti ini adalah salah satu media yang tepat untuk pembentukan karakter dan menjadi sarana penguatan nilai-nilai gotong royong, sportifitas, serta memperluas wawasan sosial anak-anak," kata Ahmad.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Jateng Imam Maskur mengungkapkan bahwa Pemprov setiap tahun mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung 681 LKSA. Setiap tahunnya, Dinsos Jateng mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3,6 miliar untuk agenda ini.

"Kami juga akan terus berupaya semaksimal mungkin memberikan kontribusi untuk membantu teman-teman pengelola LKSA yang ada di Jawa Tengah." kata Imam.

Dari sisi pihak mitra, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Teguh Triyono menyampaikan upaya untuk terus bersinergi dengan LKSA, terutama dalam literasi keuangan dan digitalisasi sistem pembayaran. BI Jateng memberikan edukasi mengenali keaslian Rupiah, memperlakukan Rupiah (dengan baik) dan layanan bertransaksi termasuk kaitannya digitalisa...

Read Entire Article