Cerita Kepala Daerah Ikut Retret Gelombang II: Tidur Kedinginan-Kasur Keras

5 months ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Rangkaian pelaksanaan retret kepala daerah gelombang II telah berakhir. Para kepala daerah menceritakan pengalamannya mengikuti retret tersebut.

Salah satunya Gubernur Bali I Wayan Koster mengaku menggunakan selimut saat tidur lantaran udara dingin. Dia juga mengatakan kasurnya keras.

"Walaupun tidak ada AC, tapi suasana di sini memang dingin. Jadi malah pakai selimut, ada selimut di kamarnya, jadi kita pakai itu. Ya kasurnya memang anu, keras. Terus ya kita rapihin-rapihin sendiri," kata Koster di IPDN, Jawa Barat, Kamis (26/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koster menuturkan retret meningkatkan kedisiplinan. Wawasan para peserta juga meningkat.

"Namun, dengan adanya retret ini itu semakin meningkatkan kedisiplinan, motivasi di dalam meningkatkan kinerja. Kemudian, selain kedisiplinan, juga pengetahuan, wawasan dari para pemateri," ungkap dia.

"Dan yang ketiga adalah berbagi pengalaman dengan para kepala daerah untuk meningkatkan, mempercepat jalannya pembangunan yang lebih berpihak kepada masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Bengkulu Selatan Rifai Tajidun mengatakan ada kenangan tersendiri setelah mengikuti retret. Poin penting dalam retret kali ini menurutnya adalah menjaga persatuan.

"Banyak (yang diingat), yang penting persatuan," kata Rifai.

Rifai mengatakan ada grup WhatsApp yang berisi 86 peserta retret kali ini. Dia mengaku sedih karena kegiatan ini berakhir.

"Ada (grup WhatsApp), iya (86 orang). Jadi saat yang paling sedih jadi ketika kita habis keluar makan siang," tuturnya.

Adapula Bupati Puncak Jaya Papua, Yuni Wonda, menilai waktu retret 5 hari kurang. Dia mengaku siap jika nantinya ada retret lagi.

"Waktu rasa macam lima hari itu kurang. Ya, kalau ini momen ini kesempatan bagus juga kita boleh saling kenal dengan teman-teman dari kepala daerah di seluruh Indonesia yang ada," katanya.

Sebelumnya, rangkaian kegiatan retret kepala daerah gelombang ke-2 telah berakhir. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menutup pelaksanaan retret tersebut.

Total ada 86 kepala daerah yang mengikuti kegiatan retret kali ini. Para peserta juga diberikan sertifikat dan pin alumni kehormatan.

Tonton juga "Puluhan Kepala Daerah Ikut Retret Gelombang 2, Satu Absen" di sini:

(ial/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article