Awal Kecurigaan Staf Media Prabowo hingga Jebak Pelaku Love Scamming

6 months ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Staf media Presiden Prabowo Subianto, Kani Dwi, menjelaskan terkait kasus love scamming dan bagaimana kecurigaannya hingga akhirnya melapor ke polisi. Dia menyebut sudah ada kecurigaan terhadap akun media sosial atas nama Febrian, yang ternyata dikelola Marpuah untuk menipu.

Kani mengaku pernah bertemu dengan Marpuah, yang mengaku sebagai sepupu dari Febrian. Dia meminjamkan uang sebesar Rp 15 juta pada 2 Maret 2025 karena Febrian berdalih uang itu digunakan untuk membantu Cipa alias Marpuah bekerja.

"Saya sudah pernah bertemu dengan Cipa atau Marpuah yang katanya sepupunya Febrian, dan saya juga sudah tahu alamatnya di mana. Jadi apabila bad things happen, saya bisa menghampiri yang bersangkutan ke rumahnya. Pada momen itu saya tidak menaruh curiga sama sekali," kata Kani kepada wartawan, Selasa (17/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepulang umrah, Kani mulai curiga terhadap akun media sosial Febrian. Ia melihat video yang pernah diunggah oleh Febrian ternyata milik akun orang lain.

"Saya temui foto atau video yang dia upload adalah milik orang lain, dan foto atau video tersebut lewat di FYP saya," ujarnya.

Pada 27 April 2025, pelaku kembali meminjam uang sebesar Rp 35 juta kepada Kani dengan alasan untuk pelatihan pilot. Namun, Kani yang sudah curiga tetap memberikan uang agar bisa menjebak dan melaporkan pelaku ke polisi.

"Di momen peminjaman uang yang kedua kalinya sebesar Rp 35 juta buat administrasi Emirates, saya nggak langsung percaya karena saya sudah menemukan bukti bahwa dia fake. Tapi, kenapa saya transfer? Untuk membuat jebakan dan saya investigasi lebih lanjut untuk kemudian saya lapor polisi," ucapnya.

Kani Temukan Ada Korban Lain

Kani menyebut dirinya melaporkan tersangka karena ada bukti bahwa pelaku menipu banyak orang selain dirinya. Dia khawatir akan ada lebih banyak korban jika pelaku tidak ditindak.

"Kenapa saya melaporkan kasus tersebut? Selain mengalami kerugian materi, saya mau pelaku tertangkap dan diadili agar berhenti membuat akun palsu dan menjerat banyak korban lainnya. Karena, setelah barbuk iPhone ditemukan di kamar mandinya yang disembunyikan, sudah ada banyak sekali korban sebelumnya yang tidak berani melapor," ujarnya.

Dia pun menduga tersangka akan memanfaatkan identitas dirinya sebagai staf media pribadi Presiden Prabowo. Tersangka disebut telah menyimpan beberapa foto Kani saat bekerja di Istana.

"Agar foto milik saya saat berkegiatan di Istana tidak diakuisisi oleh Febrian fake untuk menipu korban-korban selanjutnya. Karena Febrian fake mengaku ke orang lain juga turut bekerja di lingkungan Istana bersama saya. Tentu dengan alasan kuat lainnya agar menjaga nama presiden, institusi Istana, dan nama saya sendiri agar tidak disalahgunakan oleh Febrian atau Marpuah ini," katanya.

Simak juga Video 'Jaringan Penipuan Love Scamming di Lampung Menyasar Wanita Paruh Baya':

Pelaku Ditangkap Polisi

Sebelumnya diberitakan, Kani Dwi menjadi korban penipuan love scamming oleh perempuan berinisial Marpuah alias MR. Tersangka membuat akun palsu dan berpura-pura menjadi laki-laki berprofesi sebagai pilot.

Direskrimsus Polda Banten, Kombes Pol Yudhis Wibisana, menjelaskan bahwa tersangka awalnya membuat akun media sosial Instagram @febrianalydrss_ atau Febrian. Tersangka berkomentar di akun media sosial terlapor, @kanidwi, dan komunikasi pun berlanjut.

Pada 1 Maret 2025, tersangka meminjam uang kepada korban sebesar Rp13 juta dengan dalih digunakan untuk administrasi sepupunya yang hendak bekerja melalui orang dalam.

"Pelapor pun meminjamkan uang tersebut dan mentransfernya ke rekening BRI atas nama Indri Sintia," ujar Yudhis.

Selanjutnya, pelaku kembali meminjam uang pada 27 April 2025 sebesar Rp35 juta.

"Febrian kembali meminjam uang sebesar Rp35 juta dengan dalih pembayaran administrasi training untuk maskapai Emirates," kata Yudhis.

Simak juga Video 'Jaringan Penipuan Love Scamming di Lampung Menyasar Wanita Paruh Baya':

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article